Wisata

“Rumah Ikan” Kuwe Salem Belanak Baronang Cumi, Rumah Apung CMC Malang

Diterbitkan

-

RAMAI : Rombongan Pemancing nikmati hasil. (ist/CMC/dok)
RAMAI : Rombongan Pemancing nikmati hasil. (ist/CMC/dok)

Memontum Malang – Strike! Giant Trevalle! Strike Baronang monster! Strike cumi-cumi! Pekikan itu sering diteriakkan Ega, anggota pengelola Rumah Apung CMC dalam akun youtube-nya.

Ya, Rumah Apung Clungup Mangrove Conservation (CMC) bukanlah nama asing bagi pemancing pantai di Malang Selatan apalagi di dunia komunitas memancing laut Malang Raya (cek akun : https://youtu.be/WhS2Sk08rsE)


NYAMAN : Lokasi Rumah Apung CMC. (dok)

Rumah Apung CMC, terletak di sekitar perairan dermaga Sendangbiru, Desa Tambakrejo, Kecamatan Sumbermanjing Wetan, Kabupaten Malang. Lokasi berseberangan dengan Pulau Sempu. (cek Gmaps Rumah Apung).

Sampai dermaga, sebelumnya, rombongan pemancing musti lebih dulu parkir kendaraan dekat halangan kapal (Barat).

Advertisement

Dari dermaga menuju ke lokasi, pemancing musti menaiki perahu selama 5-7 menitan ke arah Barat. Lokasi berjarak 200-an meter dari dermaga.

Ongkos memancing lumayan murah, Rp 70 ribu/ 1 orang per 12 jam, minim 4 orang. Fasilitas didapat pemancing, akomodasi perahu, tiket, toilet dan dapur (lihat poster).


Penampakan ratusan GT di bawah Rumah Apung CMC

“Walau libur panjang, kita buka 24 jam. Keberangkatan paling malam pukul 21.00. Keberangkatan paling pagi pukul 05. 00, kapasitas di sini (lokasi) maksimal 25 orang,” urai Ega, pengelola kepada Memontum.com.

“Kami bukan cuma mengeksploitasi tapi juga menjaga dan memperbaiki. Mari Bersama-sama kita menjaga dan melestarikan alam nusantara untuk di wariskan kepada anak cucu kita….
Salam konservasi….!!” ungkap Ega kepada netizen.

Advertisement
Informasi Rumah Apung CMC. (CMC/Ega)

Informasi Rumah Apung CMC. (CMC/Ega)

Kedalaman air di lokasi bervariasi, antara 10-39 meter. Bagan atau rumah apung ini cukup tahan dengan “goyangan” ombak gelombang perahu. So tidak perlu kuatir. Untuk keselamatan, disediakan pula safety pelampung.

Untuk umpan juga bisa bawa sendiri atau membeli di Tempat Pelelangan Ikan (TPI). Tapi di sini tidak jual jig, minnow, popper lho yah.

Memancing di rumah apung terbilang susah-susah gampang. Adakalanya, pemancing akan panen ikan, berulangkali strike, meski kadang pula, kesulitan mendapat ikan.

Jenis ikannya? Bisa dibilang sangat banyak. Mulai dari kakap merah, baronang, Giant Trevalle, Mangrove Jack, Dalem, bahkan Black GT pernah terlihat. Ukurannya pun bervariasi.

Bila beruntung musim baronang, ikan jenis ini bisa mencapai 2-3 Kg per ekor. Bila beruntung pula pemancing akan melihat pemandangan koloni ikan Belanak berenang di atas permukaan air. Jumlahnya, ratusan.

Memontum.com pernah mencoba memancing di lokasi. Hasilnya lumayan. Kakap merah, baronang, cendro dan sejenis tongkol–entah apa namanya. Apesnya, 4 X mendapat Fugu alias ikan Buntal (sajian mahal per porsi di restoran Jepang : setara Rp 1,5 juta).

Advertisement

Soal pengalaman mendebarkan paling sering, pemancing kehilangan kendali ketika ikan ukuran besar berusaha kabur ke karang-karang (apartemen terumbu karang atau tampar). Tidak sekali dua kali, pemancing dibikin gregeten. Namun bila cukup ahli, ikan pun terangkat dengan mudahnya.

Kadang soal teknik, alat, kadang soal hoki alias keberuntungan. Ya, memancing bukan persoalan mahalnya alat ataupun keahlian memainkan joran. Walau tentu alat berkualitas menjadi modal besar mendapat “strike”.

“Pemahaman soal lokasi cukup penting, kalau ikan besar tidak segera ditarik naik, pancing nyantol atau putus,” ungkap seorang pemancing.

Meski tidak selalu “musim panen” atau waktu ‘frenzy’ tangkapan ikan, Rumah Apung CMC dapat menjadi tempat rekreasi yang menenangkan dengan desir angin dan goyangan ombak. Kapan mencoba Rumah Apung CMC? (sos/tim)

 

Advertisement

Nomor yang bisa dihubungi untuk reservasi :

(1) +62 822-3361-2347 (Ega)
(2) +62 857-4835-4309 (Dian)

 

Advertisement
Click to comment

Tinggalkan Balasan

Terpopuler

Lewat ke baris perkakas