KREATIF MASYARAKAT
Dilema Penjual Cobek dan Alat Dapur di Dau Malang di Tengah Pandemi

Memontum Malang – Hidup di tengah pandemi Covid-19, sangat dirasa dampaknya oleh semua. Tidak terkecuali, penjual Cobek dan Alat dapur di Jalan Raya Jetis, Desa Mulyoagung, Kecamatan Dau, Kabupaten Malang. Penurunan omzet hingga terjun bebas, sangat di rasa oleh H. Rachmadi.
Ya, begitulah sedikit keluh kesah Rachmadi, pria yang merupakan penjual Cobek & Alat dapur sejak tahun 1995 yang berlokasi di Jalan Raya Jetis. Penurunan omzet yang dirasakannya, bisa sampai di angka 75 persen.
Baca juga:
- DPRD Kabupaten Malang Paripurna Istimewah Hari Jadi Ke-1263 bersama Bupati dan Forkopimda Malang Raya
- DPRD Kabupaten Malang Paripurna Persetujuan Pembentukan Perda 2024 dan Persetujuan bersama Raperda APBD
- Bupati Malang Tekankan Semangat Kolaborasi Membangun Kabupaten Malang
- Terkendala Waktu, Dinkes Kabupaten Malang Tunda Pengadaan Mobil Ambulance PSC
- Bupati Malang Terima Penghargaan Rekor Muri Pelaksanaan Skrining FR-PTM Dinkes Malang
Rachmadi menjelaskan, selama pengalamannya berjualan, atau sejak 1981 dirinya sudah memulai berjualan minyak tanah dan masuk awal tahun 1995 beralih usaha menjadi penjual cobek dan berbagai macam alat dapur, tahun Covid-19 menjadi tahun buruk bagi usahanya. Dirinya menjelaskan, selama dua tahun terakhir ini atau Covid-19, cukup berat baginya karena situasi pandemi yang tak kunjung usai.
“Saya sudah sejak 81 berjualan di sini, mas. Awalnya, saya jualan minyak tanah, tapi mulai tahun 95, saya sudah beralih jadi jualan Cobek dan alat dapur seperti ini. Dan saya rasa, dua tahun terakhir ini yang paling banyak rintangannya selama saya berjualan,” ujarnya kepada memontum.com, Rabu (29/09/2021).
Dirinya juga menjelaskan, pendapatan kesehariannya sebelum pandemi biasanya mencapai Rp 300 ratus sampai Rp 500 ribu. Namun di masa pandemi seperti ini, pendapatan perhari hanya mencapai Rp 50 ribu sampai Rp 100 ribu. Bahkan, sering juga dalam seharian tidak ada pengunjung yang datang di toko miliknya.
“Kalau biasanya, sebelum pandemi saya bisa dapat hingga Rp 500 ribu. Tapi sejak pandemi ini, sering malah gak ada pembeli sama sekali” tuturnya dengan mata berkaca-kaca.
Rachmadi berharap, setelah pandemi akan ada kelipatan rezeki yang dirinya dapatkan. Dirinya juga menyampaikan, walaupun di masa sulit seperti ini, dirinya dan keluarga tetap yakin setelah kesulitan akan ada kemudahan yang diberikan Tuhan.
“Tetap yakin mas, saya memang dari awal sudah sabar saja. Karena memang ini cobaan kita bersama. Karena saya muslim, saya tetap yakin bahwa pasti setelah kesulitan ini akan ada kemudahan,” paparnya. (mg1/sit)

-
Kabupaten Malang2 minggu
Bupati Malang Terima Penghargaan dari Gubernur Jatim sebagai Kabupaten Berpredikat ODF
-
Kabupaten Malang4 minggu
Rehabilitasi Gedung SD Negeri 2 Ngadas Rp 198 Juta ‘Disulap’ Jadi Pembangunan Pagar 30 Meter
-
Kabupaten Malang3 minggu
Awal Desember Ini Dinkes Kabupaten Malang segera Buka Rekrutmen BLUD
-
Kabar Desa4 minggu
Bahaya Terorisme, Ketua MUI Kabupaten Malang Dukung Penuh Pernyataan Kapolri
-
Kabupaten Malang4 minggu
SD Negeri 2 Ngadas juga Terima Proyek Rehabilitasi APBD-P 2022 Tapi Dikerjakan 2023
-
Kabupaten Malang4 minggu
Gempur Rokok Ilegal, Satpol PP dan Bea Cukai Manfaatkan Momen Sport Tourism Festival Taekwondo Beach
-
Kabupaten Malang4 minggu
Rehabilitasi Sarana Prasarana SDN 01 Permanu untuk Rehab Perpustakaan Tanpa Kerjakan Lantai
-
Kabar Desa4 minggu
Ketua PCNU Kabupaten Malang Dukung Kebijakan Kapolri Sikapi Kewaspadaan terhadap Ancaman Terorisme