KREATIF MASYARAKAT
Tetap Produktif di Tengah Pandemi, Mahasiswi ini Rajut Benang Menjadi Kerajinan Bernilai Ekonomis
Memontum Malang – Meskipun pandemi Covid-19 masih berlangsung dan membuat perekonomian masyarakat menurun, namun tidak membuat Kirana patah semangat. Mahasiswa UMM ini tetap berkreasi membuat produk yang bernilai ekonomis.
Yakni membuat berbagai macam kerajinan tangan yang terbuat dari rajutan benang. Mulai dari boneka karakter, strap masker, tas, gantungan kunci dan berbagai macam kerajinan lainnya sesuai permintaan pelanggan.
Kirana memulai menekuni kerajinan tangan ini sejak awal pandemi Covid-19. Yakni sekitar Apriil 2020. Karena perkuliahan daring dan juga mengurangi mobilitas di luar rumah karena pandemi, Kirana belajar dari Youtube bagaimana cara merajut benang dan dikembangkan sendiri sehingga menjadi produk yang bernilai ekonomis.
“Awalnya karena kuliah daring jadi banyak menghabiskan waktu di rumah. Selain itu, juga karena mematuhi protokol kesehatan. Salah satunya untuk menghindari kerumunan dan mengulangi mobilitas. Untuk menghindari kebosanan di rumah terus, jadi saya mulai coba-coba membuat kreasi rajutan benang,” ujar mahasiswi yang tinggal di kawasan Sengkaling, Kecamatan Dau, Kabupaten Malang ini.
Baca juga:
- Screening Gratis dan Pola Hidup Sehat Jadi Bidikan Dinkes Kabupaten Malang dalam Optimalkan Kesehatan
- Peningkatan Layanan Kesehatan Masyarakat, 14 Puskesmas dan Pustu di Kabupaten Malang Digelontor Rehab
- Rakercab Pemuda Pancasila Kabupaten Malang, Bupati Sanusi Didapuk sebagai Anggota Kehormatan
Berawal dari mencoba membuat boneka gantungan kunci, ternyata teman-temannya banyak yang merespon positif. Dari sinilah Kirana mulai mendapat pesanan untuk membuat gantungan kunci karakter. Dalam seminggu, Kirana bisa menghasilkan tiga hingga lima boneka. Saat banyak pesanan, pelanggan harus antri karena keterbatasan tenaga.
“Teman-teman saya mulai memesan rajutan dari gantungan kunci hingga boneka. Bahkan kini juga ada yang memesan untuk membuat tas rajutan. Boneka hadiah wisuda dan lain-lainnya,” ujar Kirana.
Untuk hasil rajutannya dibandrol dengan harga mulai Rp 15 ribu hingga Rp 120 ribu. “Untuk menambah penghasilan sehari-hari, Alhamdulillah. Saat ini memang serba sulit karena pandemi, tapi harus tetap semangat,” ujar Kirana.
Karena kreasinya ini, tak jarang teman-temannya datang ke rumah untuk belajar bersama membuat ide-ide baru tentang rajutan. “Terkadang ada juga teman-teman yang datang untuk meminta diajarkan cara membuat boneka rajutan,” ujar mahasiswi yang bercita-cita menjadi guru ini.
Sosok Kirana juga sangat peduli dengan protokol kesehatan. Dia seringkali mengimbau teman-teman nya untuk selalu mematuhi protokol kesehatan. Mulai dari mencuci tangan dengan sabun dan air mengalir, memakai masker, menjaga jarak, menghindari kerumunan dan mengurangi mobilitas di luar rumah.
“Saya sering memberikan starp dan konektor masker secara geratis. Pesan saya untuk tetap patuhi protokol kesehatan dan semoga pandemi segera berakhir. Tetap semangat dan terus berkreasi,” ujar Kirana, Minggu (24/10/2021) siang. (gie)
- Kabupaten Malang4 minggu
Menteri Desa PDTT dan Bupati Malang Resmikan PT LKM Artha Desa sekaligus Pelepasan Ekspor Anggrek
- Kabupaten Malang4 minggu
Stunting dan Angka Kematian Ibu-Bayi Turun, Bupati Sanusi Janjikan Kenaikan Insentif Kader Kesehatan Kabupaten
- Kabupaten Malang4 minggu
Hadiri Jambore Kader Kesehatan Dinkes, Bupati Malang Gelontor Insentif dan Targetkan Penurunan Stunting
- Kabupaten Malang4 minggu
Tunjang Kesehatan Ibu dan Anak, Bupati Malang Hadiri Program CSR
- Kabupaten Malang3 minggu
Rakercab Pemuda Pancasila Kabupaten Malang, Bupati Sanusi Didapuk sebagai Anggota Kehormatan
- Kabupaten Malang3 minggu
Transformasi Layanan Kesehatan, Dinkes Kabupaten Malang Gelar Integrasi Layanan Primer
- Kabupaten Malang6 hari
Peningkatan Layanan Kesehatan Masyarakat, 14 Puskesmas dan Pustu di Kabupaten Malang Digelontor Rehab
- Kabupaten Malang3 hari
Screening Gratis dan Pola Hidup Sehat Jadi Bidikan Dinkes Kabupaten Malang dalam Optimalkan Kesehatan