Pemerintahan
Putuskan Rantai Virus Corona, PC NU Kabupaten Malang Himbau Penerapan PSBB
Memontum Malang – Dalam turut serta memutuskan rantai virus Corona diperlukan penerapan PSBB (Pembatasan Sosial Berskala Besar), kedisiplinan, dan kepedulian sesama untuk saling meringankan beban.
“Setidaknya ada 3 hal penting yang perlu diterapkan agar kurva kasus Virus Covid–19 ini cepat landai. Yaitu penerapan PSBB, kedisiplinan dan solidaritas terhadap sesama,” tandas Ketua PC NU Kabupaten Malang Umar Usman Minggu (12/4/2020) siang.
Dikatakan Umar, solusi ideal terkait kasus Virus Covid–19 adalah negara mengambil tanggung jawab untuk konsisten dan serius dalam penyelesaian penuntasan Corona. Namun untuk Indonesia harus memakai skema kebersamaan.
Dijelaskannya, pemerintah selayaknya turut mendorong pihak pengusaha turut membantu donasi dana dan sembako bagi terdampak. Ia merasa senang dan turut memberikan apresiasi karena saat ini bantuan dari para pengusaha semakin meningkat.
Disinggung mengenai penanganan virus Corona yang tengah merebak Indonesia saat ini, terang Umar, saat ini jauh lebih efektif dengan menjalankan social distancing. Hal ini karena vaksin dan obat belum ada yang betul-betul mampu menghentikan virus ini.
“Saya kira lebih efektif untuk antisipasi adalah penerapan social distancing, physical distancing dan PSBB. Namun semestinya hal ini diimbangi dengan adanya kedisiplinan warga untuk mentaati aturan tersebut,” tukas pria alumnus Fakultas Kedokteran Umum Universitas Airlangga ini.
Kebijakan lokdown selayaknya diterapkan terutama pada satu kawasan yang intensitas hubungannya tinggi. Misalnya Malang raya yang terdiri dari Kota Malang, Kabupaten Malang dan Kota Batu, maka semestinya diterapkan secara komprehensif
“Semestinya komprehensif penerapannya. Kalau hanya salah satu pemerintah daerah akan sulit dtegakkan aturan lockdown, ketika daerah tetangganya belum menerapkan,” ulasnya.
Masih kata sosok yang populer disebut dokter rakyat ini, penerapan lokdown ini membawa konsekuensi atau dampak positif dan negatif.
Dampak negatif adalah kegiatan ekonomi, sosial, pendidikan dan lainnya berhenti sejenak. Sedangkan dampak positif adalah memutus rantai penularan Virus Covid–19 di daerah Malang Raya agar terbebas sebagai cluster Covid-19.
Di sisi lain Umar juga memaparkan, lockdown menjadi salah satu alternatif kunci antisipasi Covid–19.Jika solusi alternatif tanpa lockdown, adalah meniru seperti di Korea dengan secara masif menjalankan skrining tes lab Covid–19 pada penduduk di kawasan beresiko.
“Pertahankan terakhir terhadap Virus Covid–19 adalah kekuatan iman. Penting sekali mengupayakan imun Kita tetap prima,” pungkasnya kepada Memontum.com. (Sur/tim)
- Kabupaten Malang4 minggu
Plt Bupati Malang, Dirjen Ketenaga Listrik, PT PLN dan Anggota DPR RI Penyalaan Pertama Program BPBL
- Kabupaten Malang4 minggu
Panen Garam dan Launching Paduka Ganessa, Plt Bupati Malang Apresiasi Langkah Maju Maksimalkan Potensi
- Kabupaten Malang4 minggu
Hari Sumpah Pemuda, Plt Bupati Didik Serahkan Enam Penghargaan Kategori Pemuda Pelopor
- Hukum & Kriminal4 minggu
Dugaan Penganiayaan Santri, Penasehat Hukum Korban Desak Terlapor Diproses Hukum
- Kabupaten Malang4 minggu
Peduli Kesehatan Pegawai, Dinkes Kabupaten Malang Gelar Skrining Faktor Resiko PTM untuk ASN
- Kabupaten Malang4 minggu
Maksimalkan Layanan Kesehatan untuk Masyarakat, Dinkes Kabupaten Malang Terus Penuhi Kekurangan Tenaga
- Kabupaten Malang4 minggu
Plt Bupati Didik Buka Gelaran Pesona Gondanglegi XI Bertema Kawicaksanaan Karya
- Kabupaten Malang3 minggu
Lihat UPT Pembibitan dan Pengolahan Hasil Ternak, Plt Bupati Malang Beri Masukan Penting untuk Disnak