Kabupaten Malang

Stunting dan Angka Kematian Ibu-Bayi Turun, Bupati Sanusi Janjikan Kenaikan Insentif Kader Kesehatan Kabupaten

Diterbitkan

-

INSENTIF: Pemberian insentif secara simbolis oleh Bupati Malang. (memontum.com/gie)

Memontum Malang – Pelaksanaan Jambore Kader Kesehatan yang diinisiasi Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Malang di area Waroeng Tani, Kecamatan Dau, Kabupaten Malang, tidak hanya menjadi momen untuk meningkatkan pengetahuan dan wawasan dalam penyelenggaraan pembangunan kesehatan, Senin (09/09/2024) tadi. Lebih dari itu, selain mensolidkan kader dan memberikan insentif sebesar Rp 1 juta dari sebelumnya Rp 600 ribu pertahun, dalam pelaksanaan itu juga sebagai ajang motivasi.

Adalah Bupati Malang, HM Sanusi, yang memberikan motivasi sangat besar kepada kader. Yaitu, bupati juga menjanjikan kenaikan insentif sebesar 100 persen. Dengan catatan, jika angka stunting dari 18 persen di tahun 2024, bisa menjadi 9 persen. Termasuk, mampu menurunkan angka kematian ibu dan bayi.

Baca juga :

“Menurut SSGI, angka stunting di Kabupaten Malang masih 18 persen. Kematian ibu di 28 dan kematian bayi 158. Jika angka stunting bisa diturunkan menjadi 9 persen, maka untuk tingkat kematian ibu dan anak semakin menurun. Sehingga, insentif akan saya naikan menjadi Rp 2 juta. Sanggup atau tidak? Ini untuk kepentingan kesehatan di Kabupaten Malang,” kata Bupati Sanusi, saat hadir bersama Ketua TP PKK Kabupaten Malang, di depan ribuan Kader Kesehatan yang hadir.

Motivasi dan target tersebut, pun sontak direspon positif Kader Kesehatan. Dengan pertimbangan, dalam bulan timbang yang dilakukan Dinkes, angka positif pun sangat bagus.

“Untuk bulan timbang, kabupaten (Malang, red) sangat bagus. Semoga saja, target itu bisa terealisasi. Karena, untuk total kader (kesehatan, red) sendiri, angkanya sekitar 25.705 orang,” kata Plt Kepala Dinas (Dinkes) Kabupaten Malang, dr Nur Syamsu Dhuha. (gie)

Advertisement
Advertisement
Click to comment

Tinggalkan Balasan

Terpopuler

Lewat ke baris perkakas