Kabar Desa
Pipa Diduga Dirusak, 45 KK di Desa Ngabab Pujon Tak Teraliri Air Minum
Memontum Malang – Akibat pipa sambungan air dari mata air mengalami kerusakan, sebanyak 45 Kepala Keluarga (KK) di Dusun/Desa Ngabab, Kecamatan Pujon, Kabupaten Malang, tidak mendapatkan suplay air bersih. Ironisnya, kerusakan itu diduga dilakukan oleh oknum pamong desa setempat atau kelompok tertentu.
Diperoleh informasi, sudah hampir dua minggu ini warga harus meminta air di tetangganya untuk kebutuhan rumah tangga itu pun airnya keruh. Hingga Rabu (19/10/2022) tadi, belum diketahui pasti kenapa sampai sambungan air tersebut dirusak. Namun, warga pastinya akan menindaklanjuti ke proses hukum.
Ketua HIPPAM Sumber Murni Bulak Ampel Desa Ngabab, Hermawan, menuturkan sambungan air dari sumber (mata air) yang jaraknya hampir 3 km, dibangun secara swadaya murni masyarakat. Yakni bangunan tandon air sampai dengan sambungan pipa menuju rumah warga.
Baca Juga :
- Plh Sekda Malang Dikukuhkan sebagai Ketua DP Korpri Kabupaten Malang Antar Waktu
- Tumbuhkan Kesadaran Budaya, Plt Bupati Malang Buka Lomba Lukis Kreasi Budaya Bimantara Indonesia
- Plt Bupati Malang Sosialisikan Rencana RPJPD 2025-2045
- Tingkatkan Dukungan Promosi Kesehatan, Dinkes Kabupaten Malang Gelar Workshop Advokasi Lintas Sektor
- Pembinaan dan Pengawasan Administrasi Pemdes, Plt Bupati Malang Minta BPD Ikuti Dinamika
“Sambungan itu sudah legal, karna sudah ada akte pendirian dan juga badan hukum dari KeMenkuham. Perhutani dan juga Pemeritah Desa Tawangsari juga sudah memberi izin karna letak sumber ada di Desa Tawang Sari,” kata Hermawan.
Namun, lanjutnya, sambungan itu dirusak oleh oknum yang tidak bertanggungjawab. Persoalan ini sudah dilaporkan kepada kepala desa. “Sampai sekarang, hampir 2 minggu lamanya belum mendapatkan solusi. Dalam waktu dekat akan kami laporkan ke polisi,” tuturnya.
Sebenarnya, warga masih berniat membangun atau memperbaiki lagi sambungan yang rusak itu. Tetapi takutnya dirusak lagi, karena kejadian ini sudah dua kali terjadi. Kerusakan itu meliputi pipa yang hancur dan sambungan yang pecah.
Dirinya juga ceritakan, perusakan kali ini untuk kedua kalinya. Untuk yang pertama, sempat dilaporkan ke Polres Batu. Namun saat dipanggil oleh Polres Batu, oknum tersebut tidak hadir. “Sekarang dirusak lagi. Kami tidak tahu pasti motivasi perusakan itu. Pastinya akan kami laporkan kepada aparat penegak hukum,” jelasnya.
Sementara, pihak perusak masih belum bisa dikonfirmasi. Demikian juga oknum yang di duga melakukan perusakan pipa. (ned/gie)
- Hukum & Kriminal4 minggu
Jalan Damai Dugaan Penganiayaan Terhadap Santri Tak Ada Solusi, Keluarga Korban Bersiap Lanjutkan Perkara
- Kabupaten Malang4 minggu
Plt Bupati Malang, Dirjen Ketenaga Listrik, PT PLN dan Anggota DPR RI Penyalaan Pertama Program BPBL
- Kabupaten Malang4 minggu
Dukung Ketahanan Pangan, Plt Bupati Malang Lakukan Gerakan Tanam Padi di Pakisaji
- Kabupaten Malang4 minggu
Diskominfo Kabupaten Malang Raih Penghargaan Kategori Video Kreatif di Ajang JPRA 2024
- Kabupaten Malang3 minggu
Panen Garam dan Launching Paduka Ganessa, Plt Bupati Malang Apresiasi Langkah Maju Maksimalkan Potensi
- Kabupaten Malang3 minggu
Hari Sumpah Pemuda, Plt Bupati Didik Serahkan Enam Penghargaan Kategori Pemuda Pelopor
- Hukum & Kriminal3 minggu
Dugaan Penganiayaan Santri, Penasehat Hukum Korban Desak Terlapor Diproses Hukum
- Kabupaten Malang3 minggu
Peduli Kesehatan Pegawai, Dinkes Kabupaten Malang Gelar Skrining Faktor Resiko PTM untuk ASN