Pemerintahan

Musim Hujan, Potensi Longsor Ancam Kabupaten Malang

Diterbitkan

-

Musripan, Kepala Stasiun Geofisika BMKG Karangkates Malang. (sur)
Musripan, Kepala Stasiun Geofisika BMKG Karangkates Malang. (sur)

Memontum Malang – Topografi wilayah Kabupaten Malang lebih dominan perbukitan. Kondisi tersebut menjadikan wilayah yang terdiri dari 33 Kecamatan ini rawan tanah longsor.

Kepala Stasiun Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Karangkates Malang, Musripan menjelaskan, bahwa adanya alih fungsi lahan hutan di area perbukitan menjadi salah satu penyebab banyaknya terjadi tanah longsor.

“Kalau asalnya hutan, atau mungkin banyak pepohonan, kemudian ditebangi jadi gundul, alih fungsi itulah yang berbahaya. Gampang longsor juga itu,” kata Musripan, Senin (23/12/2019) siang.

Ditambahkan Musripan, ketika musim hujan seperti saat ini, masyarakat akan merasakan dampak dari alih fungsi lahan tersebut. Air hujan yang turun bakal kehilangan media resapan.

“Alih-alih itu ya rawan. Coba bayangkan, musim hujan, harus diwaspadai betul, sebab kalau ada hujan deras, air itu tidak mampir, tidak bisa meresap kan, langsung ke bawah. Nah itu akan membawa material-material yang cukup bahaya,” jelasnya.

Advertisement

Selanjutnya, Musripan menghimbau,agar
masyarakat selalu waspada dalam musim hujan ini. BMKG memprediksi, puncak musim hujan akan terjadi pada Februari mendatang.

“Harus jaga-jaga juga. Katakanlah kalau puncaknya Januari, Februari itu, kita harus siap,” tandasnya. (Sur/oso)

 

Advertisement
Click to comment

Tinggalkan Balasan

Terpopuler

Lewat ke baris perkakas