Pemerintahan

Bupati Malang Resmikan Pengoperasian GEJI di Gedangan, Permudah Deteksi Dini Tsunami

Diterbitkan

-

Bupati Malang Drs HM Sanusi MM Tandatangani Prasasti Peresmian Pengoperasian GEJI di Gedangan. (sur)
Bupati Malang Drs HM Sanusi MM Tandatangani Prasasti Peresmian Pengoperasian GEJI di Gedangan. (sur)

Memontum Malang – Bupati Malang Drs HM Sanusi MM meresmikan pengoperasian sensor seismograph Gedangan Jawa Indonesia (GEJI) di Dusun Umbulrejo, Desa Sidodadi, Kecamatan Gedangan, Kabupaten Malang, Senin (20/1/2020) siang.

Dengan beroperasinya alat pemantau gempa yang dipasang oleh BMKG (Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika) ini bertujuan untuk memantau kejadian tsunami, agar bisa terdeteksi lebih awal untuk mencegah timbulnya korban jiwa.

Bupati Malang Drs HM Sanusi MM Didampingi Kapolres Malang AKBP Yade Setiawan Ujung dan (Dandim) 0818 Kabupaten Malang-Batu, Letkol Inf Ferry Muzzawad, meresmikan Penggunaan Gedung Pemantau Gempa Bumi. (sur)

Bupati Malang Drs HM Sanusi MM Didampingi Kapolres Malang AKBP Yade Setiawan Ujung dan (Dandim) 0818 Kabupaten Malang-Batu, Letkol Inf Ferry Muzzawad, meresmikan Penggunaan Gedung Pemantau Gempa Bumi. (sur)

“Dengan adanya alat ini secara dini kita bisa mengetahui gejala yang akan terjadi khususnya di Kabupaten Malang,” terang Bupati Malang dalam sambutannya.

Turut hadir dalam acara tersebut,Kapolres Malang, AKBP Yade Setiawan Ujung dan (Dandim) 0818 Kabupaten Malang-Batu, Letkol Inf Ferry Muzzawad, jajaran OPD,sejumlah Kades dan camat pemangku wilayah pesisir.

Sanusi juga meminta agar mereka saling bahu membahu terkait antisipasi bencana di Kabupaten Malang.

“Bila bencana terjadi, alat peringatan dini ini bisa memberitahukan ancaman bencana.Kami juga ada rencana, alat ini bisa dipasang di kantor Pemkab, Dandim dan Mapolres Malang,” urainya.

Advertisement
Bupati Malang Drs HM Sanusi MM Serahkan Potongan Tumpeng Kepada Soelan Kades Sidodadi. (Sur)

Bupati Malang Drs HM Sanusi MM Serahkan Potongan Tumpeng Kepada Soelan Kades Sidodadi. (Sur)

Sementara itu, Muhamad Sadly, Deputi Bidang Geofisika BMKG Pusat menjelaskan, belajar dari tsunami aceh yang berawal dari gempa, BMKG kini menerapkan Indonesia Tsunami Early Warning System atau Inatews.

“Untuk nama alat yang dipasang di sini yaitu senso seismograph Gedangan Jawa Indonesia (GEJI),” terang Sadly. Ditambahkan Sadly, Indonesia pun belajar dan di-support oleh China, Jepang hingga Amerika.

“Alat ini bisa melaporkan 2 sampai 3 menit saja, dan secara real time,” papar pejabat yang dulu menjabat sebagai Peneliti Utama Bidang Aplikasi Penginderaan Jauh BPPT itu, ” pungkasnya. (Sur/oso)

 

Advertisement
Click to comment

Tinggalkan Balasan

Terpopuler

Lewat ke baris perkakas