Hukum & Kriminal
Gergaji Leher Istri, Suami 3 Jam Kemudian Tewas
Memontum Malang – Mengejutkan dan menggemparkan tragedi yang terjadi di Dusun Kebonjati RT03/RW06, Desa Klampok, Kecamatan Singosari, Kabupaten Malang, Sabtu (9/5/2020) jelang petang. Diduga cemburu, suami gergaji leher istri. Ia kemudian melompat dari lantai 2 berupaya bunuh diri dan beberapa jam kemudian tewas.
Belum jelas apa motif Khoirul (37) menganiaya Astutik (34) istrinya. Sekitaran 3 jam usai menggorok leher istri dengan gergaji, ia tewas usai mendapat perawatan di Puskesmas Singosari. Padahal video yang tersebar di media sosial, Khoirul (37) terlihat sehat, sesaat kejadian.
VIDEO CERITA DARI KUSNADI KEPALA DESA KLAMPOK. (Memontum.com)
Bahkan ia bisa berjalan normal saat diamankan anggota Reskrim Polsek Singosari masuk mobil patroli. Lalu apa sebab kematiannya? Faktanya, usai menggergaji leher istri, Khoirul melompat dan terkapar depan teras rumah. Jatuhnya Khoirul diketahui tetangga sekitar.
“Pelaku meninggal setelah dibawa ke Puskesmas. Dia sempat jatuh dari lantai 2. Korban istri posisi di Marsudi Waluyo,” tegas Kapolsek Singosari, AKP Farid Fatoni, mendampingi Kapolres Malang AKBP Hendri Umar SIK MH kepada Memontum.com.
Ditambahkan Farid, jenazah rencananya akan dibawa menuju ruang forensik RSU Dr Saiful Anwar Malang. Jenazah direncanakan akan menjalani proses otopsi guna mengetahui sebab pasti kematiannya.
Sekitar pukul 18.50, jenazah tiba di Kamar Mayat RSU Dr Saiful Anwar Malang. Orangtuanya turut serta bersama Kusnadi, Kepala Desa Klampok dan anggota PMI Kabupaten Malang. Menurut Wandi, sang anak sudah berumah tangga selama setahunan.
“Baru tinggal dua hari sama saya, ya dia, anak istri. Ndak pernah sebelumnya ada masalah,” cerita Wandi (53), orangtua Khoirul. Wandi sendiri tidak berada di rumah saat kejadian. Ia berada di tempat lainnya.
Kejadian lalu diceritakan detail Kusnadi, Kepala Desa Klampok. Kejadian sekitar pukul 14.35 di rumah Pak Wandi. Pertama kali Khoirul jatuh dilihat Samnari.
“Waktu jatuh yang dilihat, Khoirul tengkurap. Tidak sadar diri. Ketinggian sekitar 7 meteran,” ungkap Kepala Desa Klampok, Kusnadi, saat ditemui di halaman Forensik RSU Dr Saiful Anwar Malang.
“Khoirul lalu digotong masuk ke dalam rumah Pak Samnari. Anak Khoirul menangis. Lalu warga melihat ke dalam. Korban Astutik sudah begitu, lalu yang diupayakan segera menolong,” cerita Kusnadi kepada Memontum.com.
Kusnadi menambahkan, Khoirul sempat dibawa ke Puskesmas Singosari. Selang 3 jam kemudian, ia dikabarkan meninggal hingga menggemparkan dunia media sosial. Sementara itu, korban Astutik kondisinya kritis dan menjalani perawatan di rumah sakit. (sos/tim)
- Hukum & Kriminal4 minggu
Jalan Damai Dugaan Penganiayaan Terhadap Santri Tak Ada Solusi, Keluarga Korban Bersiap Lanjutkan Perkara
- Kabupaten Malang4 minggu
Plt Bupati Malang, Dirjen Ketenaga Listrik, PT PLN dan Anggota DPR RI Penyalaan Pertama Program BPBL
- Kabupaten Malang4 minggu
Diskominfo Kabupaten Malang Raih Penghargaan Kategori Video Kreatif di Ajang JPRA 2024
- Kabupaten Malang4 minggu
Dukung Ketahanan Pangan, Plt Bupati Malang Lakukan Gerakan Tanam Padi di Pakisaji
- Kabupaten Malang3 minggu
Panen Garam dan Launching Paduka Ganessa, Plt Bupati Malang Apresiasi Langkah Maju Maksimalkan Potensi
- Kabupaten Malang3 minggu
Hari Sumpah Pemuda, Plt Bupati Didik Serahkan Enam Penghargaan Kategori Pemuda Pelopor
- Hukum & Kriminal3 minggu
Dugaan Penganiayaan Santri, Penasehat Hukum Korban Desak Terlapor Diproses Hukum
- Kabupaten Malang3 minggu
Peduli Kesehatan Pegawai, Dinkes Kabupaten Malang Gelar Skrining Faktor Resiko PTM untuk ASN