Kopi Ketan
M Roihan Rikza : Kepanjen Menuju Identitas Pusat Pemerintahan dan Pendidikan
Ibarat di Kabupaten Malang ini ada tim sepakbola yang kualitasnya ada dibawah Arema, lalu ada tim semacam MU main di Kepanjen, apa warganya masih melirik pertandingan tim ‘ecek-ecek’ itu?
Jika dimasa lampau ada legenda, yang sering diungkapkan dengan penyampaian ‘konon’ oleh sesepuh pini sepuh adakah ‘konon-konon’ diungkapkan kembali saat ini? Mengenai suatu daerah, kecamatan, sebut saja Kecamatan Kepanjen, yang telah resmi menjadi Ibu Kota Kabupaten Malang, sedari lebih dari satu dekade silam?
Melihat perkembangan dari hari ke hari, Kecamatan, sulit sekali mencari sumber hidup untuk sekedar mereview kembali sebuah kecamatan yang memiliki desa/kelurahan paling banyak, dibandingkan kecamatan lainnya (18 Desa/Kelurahan). Demi menyebutkan sebuah identitas warganya.
Sebagaimana, semisal Kecamatan Turen, sebagian orang akan ingat sebuah monumen tangan: Masjid Tiban. Atau kala disebut Bangil, Pasuruan, jika tidak Kampung Bordir, seseorang akan ingat bahwa disana pernah ada satu aliran yang sempat bikin geger warga yang menjadi isu nasional.
Lebih mudah, kini, di Kepanjen, manusia-manusia era digital, cepat dan tanggap memesan makanan yang telah beraneka ragam. Dari yang ala interlokal hingga internasional. Mulai dari Sabang, hingga Kampung Piramid: Mesir, hampir tersedia.
Belum selesai disitu. Ada drama baru yang bukan hanya menjadi kabar miring. Bahwa akan hadir sebuah kampus ‘besar’. Yang pada kisaran 10 tahunan lagi akan merubah drastis tatanan masyarakat, adat, budaya, regenerasi, dan hal-hal lain yang dliuar dugaan, jika telah berdiri tegak sebagai sebuah institusi.
Kabar inipun, saat saya berdiskusi dengan salah satu wakil pimpinan salah satu kampus di Kabupaten Malang bagian selatan ini–yang juga teman satu kamar saat di pesantren–telah memunculkan satu joke. Ibarat di Kabupaten Malang ini ada tim sepakbola yang kualitasnya ada dibawah Arema, lalu ada tim semacam MU main di Kepanjen, apa warganya masih melirik pertandingan tim ‘ecek-ecek’ itu?
Jika benar demikian, bukan tidak mungkin bahwa Kepanjen, hanya menjadi lintasan pusat pemerintahan–beserta kulinernya–tapi juga lambat laun menjadi ceruk baru sebagai ‘rest area’ pendidikan. Pertanyaannya, siapkah warganya menyiapkan mental kehidupan yang lebih keras lagi? Antara mempertahankan identitas yang kurang jelas, menjadikannya dengan identitas yang lebih jelas: Pusat Pemerintahan dan Pendidikan.
Tidaklah bermaksud untuk terlalu overprotektif untuk Kepanjen, sebagai tempat tinggal warganya. Sedangkan juga masih banyak opsi lain untuk diaju-usulkan untuk kepentingan kemanusiaan, dan klise, menurut saya.
Seperti, bermusyawarah antara manusia-manusia lintas organisasi kemasyarakatan atau kopdar antara pimpinan pemerintahan tingkat kecamatan. Juga bisa sekedar udar rasa antara seniman, tokoh adat, ketua paguyuban becak, aktivis, akademis, agamawan, dan kepala dari para juragan bisnis di Kepanjen.
Dan yang paling penting dari itu semua, jangan sekali-kali meninggalkan ‘ngopi’. Sebuah aktivitas yang kelihatan remeh, namun memberikan efek besar pada perubahan sebuah bangsa. Bahwa, bangsa yang besar adalah bangsa yang tidak lupa ngopi. Mari kita ngopi sambil membaca kembali tulisan ini. (*)
*Penulis adalah warga biasa di persimpangan kiri jalan, jika melintas dari arah selatan untuk menuju utara dan mantan jurnalis di Malang
- Hukum & Kriminal4 minggu
Jalan Damai Dugaan Penganiayaan Terhadap Santri Tak Ada Solusi, Keluarga Korban Bersiap Lanjutkan Perkara
- Kabupaten Malang4 minggu
Plt Bupati Malang, Dirjen Ketenaga Listrik, PT PLN dan Anggota DPR RI Penyalaan Pertama Program BPBL
- Kabupaten Malang4 minggu
Diskominfo Kabupaten Malang Raih Penghargaan Kategori Video Kreatif di Ajang JPRA 2024
- Kabupaten Malang4 minggu
Dukung Ketahanan Pangan, Plt Bupati Malang Lakukan Gerakan Tanam Padi di Pakisaji
- Kabupaten Malang3 minggu
Panen Garam dan Launching Paduka Ganessa, Plt Bupati Malang Apresiasi Langkah Maju Maksimalkan Potensi
- Kabupaten Malang3 minggu
Hari Sumpah Pemuda, Plt Bupati Didik Serahkan Enam Penghargaan Kategori Pemuda Pelopor
- Hukum & Kriminal3 minggu
Dugaan Penganiayaan Santri, Penasehat Hukum Korban Desak Terlapor Diproses Hukum
- Kabupaten Malang3 minggu
Peduli Kesehatan Pegawai, Dinkes Kabupaten Malang Gelar Skrining Faktor Resiko PTM untuk ASN