Kabupaten Malang

Inovasi Pemkab Malang Tembus Top 45 Kovablik Pemprov Jatim

Diterbitkan

-

Inovasi Pemkab Malang Tembus Top 45 Kovablik Pemprov Jatim
Inovasi Pemkab Malang Tembus Top 45 Kovablik Pemprov Jatim

Program SmartHealth Sijaritung Dinas Kesehatan Kabupaten Malang

Memontum Malang – Pemerintah Kabupaten Malang meraih penghargaan spesial dari Pemerintah Provinsi Jawa Timur (Jatim), menyusul SmartHealth Sijaritung mampu menembus Top 45 Kompetisi Inovasi Pelayanan Publik (Kovablik) Bidang Kesehatan. Penghargaan itu, diterimakan langsung kepada Pjs. Bupati Malang, Drs. Sjaichul Ghulam, M.M dari Gubernur Jatim, dalam acara penyerahan penghargaan Kovablik yang berlangsung di salah satu Hotel Di Kota Batu, Jumat (13/11) sore.

Penghargaan itu diberikan, karena Pemkab Malang dinilai mampu mewujudkan Kampung Cerdik Sehat Jantung melalui program SmartHealth Sijaritung di Kabupaten Malang. Inovasi ini disusun, lantaran masih tingginya kasus maupun angka kematian akibat penyakit jantung di Kabupaten Malang. Sehingga, kemudian memberi perhatian khusus terhadap penyakit ini.

”Penghargaan ini bentuk apresiasi Gubernur Jawa Timur, atas hasil dedikasi dan kerja keras seluruhnya yang ada di jajaran Pemerintah Kabupaten Malang. Tentunya, dalam upaya menciptakan inovasi yang bertujuan mampu memberikan pelayanan maksimal kepada masyarakat,” jelas Pjs Bupati Malang seusai acara bersama Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Malang serta Bagian Humas dan Protokol Kabupaten Malang.

Pjs Bupati Malang (kiri nomor dua), bersama Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Malang (kiri), seusai menerima penghargaan dari Gubernur Jatim

Pjs Bupati Malang (kiri nomor dua), bersama Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Malang (kiri), seusai menerima penghargaan dari Gubernur Jatim

Pemkab Malang melalui Dinas Kesehatan, tambahnya, menciptakan aplikasi SmartHealth ini mampu menyuguhkan daftar pertanyaan yang dibuat berdasarkan pengalaman para dokter saat meng-anamnesis (teknik pemeriksaan awal melalui percakapan) penyakit jantung kepada pasien. Beberapa pertanyaan yang ada, misalnya ‘Apakah di keluarga anda tidak ada yang perokok ?,  Apakah dalam sekian tahun terakhir pernah mengalami jantung berdebar ?, Makanan apa saja yang sering dikonsumsi ?, hingga pertanyaan yang menanyakan seberapa sering berolahraga dalam setiap harinya’. Pertanyaan yang ada dalam aplikasi itu juga dilontarkan oleh kader SmartHealth, dan dijawab oleh orang yang beresiko sakit jantung.

”Jawaban dari pertanyaan itu kemudian akan secara otomatis terkoneksi dengan aplikasi e-Puskesmas dan Public Safety Center (PSC) 119, tentang program kegawat daruratan yang sebelumnya sudah dilaunching akhir tahun 2019 lalu. Dari jawaban pertanyaan-pertanyaan tadi akan dianalisa oleh tenaga kesehatan. Masyarakat yang 40 tahun ke atas tadi kemudian dikelompokkan kepada masyarakat yang tidak beresiko penyakit jantung, resiko jantung rendah, resiko jantung sedang dan resiko jantung tinggi,” ujar Pjs Bupati Malang.

Advertisement

Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Malang, drg Arbani Mukti Wibowo, menambahkan bahwa Program SmartHealth ini adalah program pengembangan aplikasi untuk deteksi dini bagi kelompok usia resiko penyakit jantung. Khususnya, ditujukan kepada kelompok usia 40 tahun ke atas. Aplikasi dibuat dengan melibatkan beberapa dokter spesialis jantung dengan memiliki tingkat keakuratan mendeteksi penyakit jantung hingga mendekati 100 persen.

“Dalam aplikasi yang ter-instal tersebut, menyediakan beberapa pertanyaan yang ditujukan kepada masyarakat atau warga yang berusia 40 tahun ke atas,” ringkasnya. (hum/sit)

Advertisement
Click to comment

Tinggalkan Balasan

Terpopuler

Lewat ke baris perkakas