Hukum & Kriminal

Usai Karnaval Perut Sakit, Dada Nyeri, Sempat Tipes

Diterbitkan

-

BUDAYA : Rumah duka dikunjungi relawan RAPI dan petugas BPBD serta warga desa setempat.(ist)
BUDAYA : Rumah duka dikunjungi relawan RAPI dan petugas BPBD serta warga desa setempat.(ist)

Memontum Malang – Pemuda Kepanjen, Minggu (29/9/2019) siang, dikabarkan meninggal dunia dalam perawatan di RSUD Kanjuruhan. Pemuda tersebut, sebelumnya telah mengikuti karnaval atau menjadi peserta karnaval desanya.

Sejumlah dugaan muncul terkait meninggalnya Yuli. Pemuda berusia di bawah 20 tahunan itu sempat kritis atau diopname di RSUD Kanjuruhan Kepanjen. Yuli, diketahui sebagai warga RT13 Desa Kedungpedaringan, Kecamatan Kepanjen, Kabupaten Malang.

MAKAM : Warga kebumikan jenazah di makam desa dan Polsek Kepanjen sempat meminta keterangan pihak keluarga. (ist)

MAKAM : Warga kebumikan jenazah di makam desa dan Polsek Kepanjen sempat meminta keterangan pihak keluarga. (ist)

Isu beredar, pagi sebelum karnaval, peserta sempat minum. Entah minuman apa yang ditengggak para peserta. Hingga kemudian, siangnya, ia ambruk. Ia lalu dibawa menuju RSUD Kanjuruhan. Naas, sekitar pukul 13.00, ia meninggal. Beredarlah kabar duka itu di desa setempat.

“Karnaval ngombe, sempat dibawa ke IGD. Kritis, Muru-muru jare. Meninggal pukul 13.00. Warga tidak terima, informasinya. Dia peserta pakai ogoh-ogoh,” ungkap seorang tokoh warga Kedungpedaringan kepada Memontum.com, Minggu siang.

“Merasa dada dan perut sakit. Dibawa ke RS trus ninggal. Begitu info dari keluarga. Bisa karena sakit tertentu dan oplosan juga bisa,” ungkap seorang petakjiah yang juga seorang relawan atau aktivis kemanusiaan Pemkab Malang.

Dikonfirmasi lewat ponsel, Kapolsek Kepanjen, Kompol Bindriyo menjelaskan bahwa pihaknya masih mendalami dan menyelidiki kematian warga. Ia meminta masyarakat tidak membuat kesimpulan mentah atau percaya kabar hoax.

Advertisement

“Warga ada yang meninggal selesai karnaval. Warga ini meninggal dalam perawatan di rumah sakit. Dugaan sementara kecapekan. Anggota sudah kami turunkan untuk cek dan cari info dari saksi-saksi di lokasi,” ungkap Bindriyo.

“Tunggu penyelidikan kami ya,” urai Bindriyo, mantan Kapolsek Lowokwaru kepada Memontum.com. “Dia (Yuli–red), masih muda. Meneng (pendiam–red). Tidak nakal sebenarnya. Baik,” sebut seorang warga Kepanjen. (sos)

 

Advertisement
1 Komentar

1 Komentar

  1. Five Seven

    29 September 2019 at 20:50

    Enak ngombe kopi, sedino pisan, campur susu…

Tinggalkan Balasan

Terpopuler

Lewat ke baris perkakas