Kabupaten Malang

Bupati Malang Ikuti Gelaran Sosialisasi Program Pengembangan Layanan Kesehatan Masyarakat Berbasis Aplikasi

Diterbitkan

-

Bupati Malang Ikuti Gelaran Sosialisasi Program Pengembangan Layanan Kesehatan Masyarakat Berbasis Aplikasi

Memontum Malang – Bupati Malang, HM Sanusi, menghadiri kegiatan ‘Sosialisasi Program Pengembangan Layanan Kesehatan Masyarakat Berbasis Aplikasi’, yang berlangsung di Pendopo Agung Kabupaten Malang, Sabtu (19/11/2022) tadi. Turut hadir dalam pelaksanaan itu, anggota DPRD Jawa Timur, Sri Untari Bisowarno, Dekan Fakultas Kedokteran Universitas Brawijaya, Wisnu Barlianto, Ketua Yayasan Jantung Indonesia, Hj Hanik Dwi Martya, dan beberapa Jajaran Perangkat Daerah hingga Sekda Kabupaten Malang.

Bupati Malang dalam sambutannya mengucapkan terima kasih dan memberikan apresiasi kepada seluruh pihak yang telah bekerja keras dan berkontribusi agar kegiatan ini. “Mudah-mudahan apa yang kita laksanakan pada hari ini, dapat memberikan sumbangsih terhadap pembangunan dan kemajuan pada sektor layanan kesehatan yang ada di Kabupaten Malang,” kata Bupati Sanusi.

Ditambahkannya, bahwa saat ini semua dihadapkan dengan beban ganda di dalam permasalahan kesehatan. Di samping, problem penyakit menular yang telah menjadi pandemi global, juga terdapat peningkatan signifikan terhadap kasus kesakitan dan kematian yang disebabkan oleh penyakit tidak menular (PTM).

“Dapat disampaikan pula, berdasarkan data Dinas Kesehatan Kabupaten Malang, bahwa perkembangan peningkatan kasus kesakitan dan kematian terhadap PTM, kini sudah melampaui kasus penyakit menular,” ujar Sanusi.

Baca juga:

Advertisement

Dari data laporan surveilans, Bupati Malang menjelaskan bahwa penyakit tidak menular Kabupaten Malang pada Oktober Tahun 2022, tercatat sebanyak 165.993 kasus PTM. Di mana, presentase tertinggi ditempati oleh penyakit hipertensi dengan 86.455 kasus atau 48,6 persen dari total laporan kasus PTM. Selanjutnya, yaitu Diabetes Melitus dengan total 40.613 kasus atau 21,5 persen, yang disusul dengan penyakit jantung dengan laporan sebanyak 10.464 kasus atau 5,7 persen dari keseluruhan kasus PTM.

Sementara Penyakit Paru Obstruksi (PPOK), tambah Bupati Sanusi, tercatat sebanyak 6.609 kasus atau 3,6 persen, asma 5.298 kasus atau 3 persen, stroke 1.877 kasus atau 1,1 persen dan kanker payudara sebanyak 1.534 kasus atau 1 persen dari total laporan penyakit tidak menular.

Berdasarkan jumlah kasus kematian yang disebabkan penyakit tidak menular pada tahun 2020, ungkapnya, Dinas Kesehatan mencatat sebanyak 18.130 kasus kematian atau sebesar 66,6 persen. Hal itu, disebabkan oleh Penyakit Tidak Menular, yang terdiri dari penyakit jantung sebanyak 3.460 kasus atau 19,1 persen, stroke 3.142 kasus atau 17,3 persen. Kemudian, diabetes mellitus sebanyak 1.593 kasus atau 8,8 persen dan penyakit paru obstruksi (PPOK) sebanyak 800 kasus atau 4,4 persen dari total jumlah kematian yang disebabkan oleh Penyakit Tidak Menular.

“Penyakit tidak menular ini bukan disebabkan oleh bakteri, kuman atau virus. Tetapi disebabkan oleh gaya hidup yang tidak sehat seperti kurangnya aktivitas fisik, pola makan yang tidak sehat, pola tidur yang kurang, kebiasaan merokok, stress yang tidak terkendali serta tidak melakukan pemeriksaan kesehatan secara berkala,” ujar Bupati Malang.

Karenanya, Bupati Sanusi mengingatkan, mengenai perlu adanya peningkatan kualitas pelayanan pada fasilitas kesehatan, yang juga perlu didukung dengan penyempurnaan pelayanan berbasis aplikasi yang telah berjalan selama ini. Hal ini dapat dilakukan, melalui sistem pemberdayaan masyarakat lewat keberadaan Pos Binaan Terpadu (Posbindu) Smart Health, yang menjadi pilar dari arah pembangunan.

Dengan mengumpulkan seluruh komponen masyarakat, ungkapnya, khususnya para pemerhati penyakit kardiovaskuler seperti yang dilaksanakan bersama pada saat ini, maka pemerintah berharap agar forum ini dapat dimanfaatkan sebagai upaya pencegahan dan pengendalian penyakit. Baik itu menular maupun tidak menular, di dalam membangun masyarakat Kabupaten Malang yang sehat dan produktif.

Advertisement

“Program ini juga selaras dengan arah kebijakan pemerintah yang tertuang dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) tahun 2021-2026, yang berfokus pada program unggulan pendidikan, keagamaan, kesehatan, ketenagakerjaan, sosial budaya, pemuda dan perempuan, serta sosial kemasyarakatan dan konflik sosial,” jelas Bupati Malang. (pro/sit)

Advertisement
Click to comment

Tinggalkan Balasan

Terpopuler

Lewat ke baris perkakas