Hukum & Kriminal
Bawa Bahan Peledak Seberat 5 Kg, Pria Asal Kromengan Diringkus Satreskrim Polresta Malang Kota
Memontum Kota Malang – Rohmad Panji Kusuma (31), warga Dusun Balokan, Desa/Kecamatan Kromengan, Kabupaten Malang, hingga Kamis (30/03/2023) tadi, masih menjalani pemeriksaan petugas Satreskrim Polresta Malang Kota. Terduga tersangka diperiksa, karena terkait kepemilikan bahan peledak mercon.
Terduga sendiri, adalah satu dari beberapa tersangka yang berhasil diungkap petugas Polresta Malang Kota, dalam Operasi Pekat Semeru 2023. Bahkan akibat dari perbuatannya ini, Rohmad bakal lebaran di balik jeruji besi.
Kasatreskrim Polresta Malang Kota, Kompol Bayu Febrianto Prayoga, menjelaskan bahwa penangkapan tersangka ini berawal dari informasi masyarakat. Bahwa ada ada seorang membawa bahan peledak mercon di Jalan Raya Panji Suroso, Kota Malang. “Ternyata benar, kami langsung melakukan penangkapan,” ujarnya, Kamis (30/03/2023) tadi.
Baca juga:
- Plh Sekda Malang Dikukuhkan sebagai Ketua DP Korpri Kabupaten Malang Antar Waktu
- Tumbuhkan Kesadaran Budaya, Plt Bupati Malang Buka Lomba Lukis Kreasi Budaya Bimantara Indonesia
- Plt Bupati Malang Sosialisikan Rencana RPJPD 2025-2045
- Tingkatkan Dukungan Promosi Kesehatan, Dinkes Kabupaten Malang Gelar Workshop Advokasi Lintas Sektor
- Pembinaan dan Pengawasan Administrasi Pemdes, Plt Bupati Malang Minta BPD Ikuti Dinamika
Adapun barang-bukti yang diamankan berupa bahan peledak mercon dalam jumlah besar. “Dengan perincian, kantong plastik berisi bubuk bahan peledak mercon total berat 5 kilogram, 334 sumbu mercon, serta 10 selongsong mercon. Saat ini kami masib terus melakukan pengembangan,” jelasnya.
Polisi masih terus melakukan pemeriksaan dan pengembangan, karena tersangka masih belum terbuka dari mana mendapatkan bahan peledak mercon tersebut. “Tersangka mengaku bahwa hanya diperintahkan untuk mengantar ke seseorang. Tetapi, hal itu masih kami dalami. Tersangka masih belum terbuka, terkait bahan peledak mercon itu didapat dari mana,” jelasnya.
Polisi juga sudah melakukan pengeledahan di rumah tersangka, namun hasilnya nihil. “Kami juga sudah melakukan penggeledahan di rumah tersangka dan tidak ditemukan bahan peledak lainnya. Sehingga, masih terus kami dalami apakah tersangka hanya suruhan atau memang akif membeli dari suatu tempat,” tegasnya.
Atas perbuatannya itu, tersangka dikenakan Pasal 1 ayat (1) Undang-Undang Darurat RI No 12 Tahun 1951 dengan ancaman hukuman penjara selama 20 tahun. (gie)
- Hukum & Kriminal4 minggu
Jalan Damai Dugaan Penganiayaan Terhadap Santri Tak Ada Solusi, Keluarga Korban Bersiap Lanjutkan Perkara
- Kabupaten Malang4 minggu
Plt Bupati Malang, Dirjen Ketenaga Listrik, PT PLN dan Anggota DPR RI Penyalaan Pertama Program BPBL
- Kabupaten Malang4 minggu
Diskominfo Kabupaten Malang Raih Penghargaan Kategori Video Kreatif di Ajang JPRA 2024
- Kabupaten Malang4 minggu
Dukung Ketahanan Pangan, Plt Bupati Malang Lakukan Gerakan Tanam Padi di Pakisaji
- Kabupaten Malang3 minggu
Panen Garam dan Launching Paduka Ganessa, Plt Bupati Malang Apresiasi Langkah Maju Maksimalkan Potensi
- Kabupaten Malang3 minggu
Hari Sumpah Pemuda, Plt Bupati Didik Serahkan Enam Penghargaan Kategori Pemuda Pelopor
- Hukum & Kriminal3 minggu
Dugaan Penganiayaan Santri, Penasehat Hukum Korban Desak Terlapor Diproses Hukum
- Kabupaten Malang3 minggu
Peduli Kesehatan Pegawai, Dinkes Kabupaten Malang Gelar Skrining Faktor Resiko PTM untuk ASN