Pemerintahan

Bersama Dinas Koperasi, Disnaker Dukung Wirausaha Mantan TKI

Diterbitkan

-

KOMPAK : Kadisnaker Kabupaten Malang Drs Yoyok Wardoyo MM bersama Dinas Koperasi, Kabid dan Para Mantan TKI. (sur)

Memontum Malang – Dinas Tenaga Kerja (Disnaker) Kabupaten Malang kembali membuat inovasi baru,yakni bersinergi dengan Dinas Koperasi dan UMKM.Terobosan baru ini dikhususkan bagi pemberdayaan purna TKI.

Dalam rapat koordinasi mengenai TKI purna yang dipimpin langsung Kadisnaker Kabupaten Malang Drs Yoyok Wardoyo MM di ruang kerjanya Senin (12/8/2019) siang, dia menjelaskan, mengenai mekanisme program ini, para mantan TKI di setiap kecamatan harus membentuk kelompok.

Kelompok ini nantinya yang akan menjadi embrio organisasi atau yayasan yang memiliki badan hukum. Syaratnya harus berjumlah 50 orang. Leader untuk pengumpulan calon amggota ini diserahkan sepenuhnya kepada leader purna TKI. Leadernya berasal dari purna yang sudah mandiri atau memiliki usaha.

“Arahnya nanti agar para purna TKI ini bisa berwirusaha. Anggotanya para purna yang belum memiliki wirausaha,” beber Yoyok.

Adapun tujuan dibentuk kelompok usaha ini, yakni untuk menggairahkan semangat wirausaha bagi para purna TKI. Selain itu, agar para mantan pekerja migran itu lebih mandiri dalam hal ekonomi.

Advertisement

Usai dihentuk kelompok usaha, lanjut Yoyok, dibuat proposal pelatihan yang diajukan ke Dinas Koperasi dan UMKM. Selanjutnya, Dinas Koperasi dan UMKM akan memberikan pelatihan sesuai dengan permintaan dari para peserta pelatihan.

“Jadi nanti di sini ada sinergitas 2 dinas. Menggiatkan UMKM daj dibekali dengan kemampuan. Yang melatih dari Dinas Koperasi. Sesuai dengan potensi di masing-masing daerah,” imbuh Yoyok.

Sementara itu, Kabid Pengembangan dan Restrukturisasi Usaha Dinas Koperasi dan UMKM, Heri Yulianto, menjelaskan, mereka baru akan bergerak jika kelompok usaha dari mantan pekerja migran sudah terbentuk. Selanjutnya, baru akan diisi sesuai dengan jenis pelatihan yang dibutuhkan.

“Kami memberikan pelatihan kepada masyarakat yang sama sekali belum memiliki usaha. Tahun ini ada kuota 90 pelatihan,” katanya.

Terpisah, mantan pekerja migran yang hadir dalam rapat tersebut, Suhartini mengapresiasi positif langkah Disnaker ini. Pasalnya hal ini diyakini dapat meningkatkan taraf hidup para purna TKI. Pasalnya, selama ini pasca pulang dari luar negeri, mereka justru mendapatkan masalah baru. Yakni menjadi pengangguran.

Advertisement

“Jarang yang punya usaha kebanyakan uangnya digunakan untuk membangun atau renovasi rumah. Jadi banyak yang jadi pengangguran. Kalau begini kan enak ada usaha diajari juga jadi lebih menjanjikan,” tegas perempuan yang bertahun-tahun merantau ke Taiwan dan baru pulang 2009 lalu itu. (sur/oso)

 

Advertisement
Click to comment

Tinggalkan Balasan

Terpopuler

Lewat ke baris perkakas