Kabupaten Malang
Kapolda Jatim Sebut 127 Orang Meninggal dan 180 Orang dalam Perawatan di Insiden Laga Arema melawan Persebaya
Memontum Malang – Pasca terjadinya kerusuhan di Stadion Kanjuruhan, Kapolda Jatim Irjen Pol, Nico Afinta, didampingi oleh Ketua DPRD Provinsi Jatim, Pejabat Utama Polda Jatim dan Forkopimda Kabupaten Malang melaksanakan konferensi pers, Minggu (02/10/2022) pukul 05.00 di Mapolres Malang. Disebutkan, dari 127 orang yang meninggal, diantaranya ada dua anggota Polri dan 125 suporter.
Dari 127 yang meninggal, diantaranya 34 orang meninggal di Stadion Kanjuruhan dan lainnya meninggal dalam perawatan di beberapa rumah sakit di Kabupaten Malang dan Kota Malang. Bahkan, informasinya ada 180 orang yang masih menjalani perawatan di rumah sakit.
Kapolda Jatim menyatakan turut berduka cita atas korban yang meninggal dunia dalam kejadian ini. Total ada 127 orang meninggal dunia. Data tersebut dikonfirmasi oleh kepolisian yang dihimpun dari beberapa rumah sakit yang menjadi tujuan jenazah.
“Dalam kejadian tersebut telah meninggal 127 orang, dua diantaranya anggota Polri, dan dari 125 orang, yang meninggal di stadion sekitar 34,” ujar Irjen Pol Nico Afinta saat memberikan keterangannya di Mapolres Malang pada Minggu (02/10/2022) pagi.
Baca juga :
- Plh Sekda Malang Dikukuhkan sebagai Ketua DP Korpri Kabupaten Malang Antar Waktu
- Tumbuhkan Kesadaran Budaya, Plt Bupati Malang Buka Lomba Lukis Kreasi Budaya Bimantara Indonesia
- Plt Bupati Malang Sosialisikan Rencana RPJPD 2025-2045
- Tingkatkan Dukungan Promosi Kesehatan, Dinkes Kabupaten Malang Gelar Workshop Advokasi Lintas Sektor
- Pembinaan dan Pengawasan Administrasi Pemdes, Plt Bupati Malang Minta BPD Ikuti Dinamika
Dijelaskan, kejadian bermula saat laga pertandingan antara Arema Vs Persebaya dengan kekalahan Arema skor 2-3 oleh Persebaya. Hal tersebut memicu suporter Aremania yang berada di tribun masuk ke dalam lapangan.
“Permasalahan terjadi akibat kekecewaan penonton. Rasa kekecewaan menggerakan para penonton turun ke tengah lapangan untuk mencari para pemain dan official, untuk mempertanyakan kenapa sampai kalah. Petugas melakukan upaya pencegahan agar tidak masuk lapangan,” ujarnya.
Pihaknya menjelaskan pada kejadian ini menyebabkan dua petugas kepolisian meninggal dunia. Kemudian petugas melakukan tembakan gas air mata ke arah massa. Korban dari Aremania yang meninggal di rumah sakit, mayoritas nyawanya tidak tertolong karena sudah dalam kondisi memburuk. Mereka mayoritas menjalani sesak napas dan terjadi penumpukan, sehingga terinjak-injak karena panik akibat tembakan gas air mata.
“Mereka pergi keluar ke satu titik di pintu keluar, kalau enggak salah itu pintu 10 atau pintu 12. Kemudian, terjadi penumpukan di dalam proses penumpukan itulah terjadi sesak nafas, kekurangan oksigen, yang oleh tim medis dan tim pergabungan ini dilakukan upaya penolongan yang ada di dalam stadion,” paparnya. (gie)
- Hukum & Kriminal4 minggu
Jalan Damai Dugaan Penganiayaan Terhadap Santri Tak Ada Solusi, Keluarga Korban Bersiap Lanjutkan Perkara
- Kabupaten Malang4 minggu
Plt Bupati Malang, Dirjen Ketenaga Listrik, PT PLN dan Anggota DPR RI Penyalaan Pertama Program BPBL
- Kabupaten Malang4 minggu
Diskominfo Kabupaten Malang Raih Penghargaan Kategori Video Kreatif di Ajang JPRA 2024
- Kabupaten Malang4 minggu
Dukung Ketahanan Pangan, Plt Bupati Malang Lakukan Gerakan Tanam Padi di Pakisaji
- Kabupaten Malang3 minggu
Panen Garam dan Launching Paduka Ganessa, Plt Bupati Malang Apresiasi Langkah Maju Maksimalkan Potensi
- Kabupaten Malang3 minggu
Hari Sumpah Pemuda, Plt Bupati Didik Serahkan Enam Penghargaan Kategori Pemuda Pelopor
- Hukum & Kriminal3 minggu
Dugaan Penganiayaan Santri, Penasehat Hukum Korban Desak Terlapor Diproses Hukum
- Kabupaten Malang3 minggu
Peduli Kesehatan Pegawai, Dinkes Kabupaten Malang Gelar Skrining Faktor Resiko PTM untuk ASN