SEKITAR KITA
33 Bangunan Layanan Kesehatan Kabupaten Malang Rusak Akibat Gempa Malang
Memontum Malang – Gempa besar berkekuatan 6,7 SR di Barat Daya Kabupaten Malang, tidak hanya merusak pemukiman pendudukan dan merenggut nyawa. Namun, sejumlah bangunan layanan kesehatan seperti Puskesmas (pusat kesehatan masyarakat) induk, Pustu (Puskesmas pembantu, Ponkendes (pondok kesehatan desa) hingga Polindes (pondok bersalin desa) milik pemerintah Kabupaten Malang atau Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Malang, pun terdata banyak mengalami kerusakan.
Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Malang, drg Arbani Mukti Wibowo, mengatakan ada sedikitnya 17 Puskesmas, 7 Pustu, 5 Ponkesdes dan 4 Polindes, mengalami kerusakan. Total kerusakan dari sekitar 33 bangunan layanan kesehatan itu, bervariasi. Mulai dinding bangunan retak, genteng yang turun dan pecah, hingga atas plafon atau langit-langit yang rusak.
Baca juga:
- Plh Sekda Malang Dikukuhkan sebagai Ketua DP Korpri Kabupaten Malang Antar Waktu
- Tumbuhkan Kesadaran Budaya, Plt Bupati Malang Buka Lomba Lukis Kreasi Budaya Bimantara Indonesia
- Plt Bupati Malang Sosialisikan Rencana RPJPD 2025-2045
- Tingkatkan Dukungan Promosi Kesehatan, Dinkes Kabupaten Malang Gelar Workshop Advokasi Lintas Sektor
- Pembinaan dan Pengawasan Administrasi Pemdes, Plt Bupati Malang Minta BPD Ikuti Dinamika
“Dari data yang dihimpun Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Malang, Puskesmas yang telah melaporkan kerusakan, sedikitnya ada 17. Jumlah itu, belum termasuk seperti Pustu, Ponkendes dan Polindes. Untuk kerusakannya, bermacam-macam yakni mulai dinding, genteng, hingga sarana dan prasarana yang jatuh,” terang Arbani, Minggu (11/04) siang.
Diuraikan mantan Direktur RSUD Lawang itu, untuk Puskesmas yang melaporkan kerusakan, teridentifikasi diantaranya seperti Puskesmas Donomulyo, Kalipare, Bantur, Pagelaran, Sumbermanjing Kulon, Pagak, Gedangan, Sitiarjo, Sumbermanjing Wetan dan Puskesmas Gondanglegi. Lalu, ada Puskesmas Turen, Pamotan, Tirtoyudo, Ampelgading, Kromengan, Pakis dan Puskesmas Tumpang.
Sedangkan untuk kerusakan di Pustu dan Ponkesdes atau Polindes, tambah Arbani, seperti Pustu Kedungsalam atau wilayah kerja (Wilker) Puskesmas Donomulyo, Polindes Donomulyo, Pustu Arjowilangun-Kalipare, Pustu Srigonco, Polindes Rejosari, Polindes Wonokerto, Polindes Rejoyoso, Pustu Karangsari, yang kesemuanya di wilayah kerja Bantur. Kerusakan lain juga dialami Ponkesdes Kedungbanteng, Ponkesdes Tambakrejo, Pustu Sidomulyo, Ponkesdes Argotirto, Ponkesdes Klepu, yang kesemuanya Wilker Sumbermanjing Wetan.
“Ada juga Pustu Tawangrejeni, Pustu Sawahan, Pustu Kemulan, yang kesemuanya Wilker Turen. Kemudian, Pustu Sukodono-Dampit), Ponkesdes Tirtoyudo dan Pustu Lebakharjo-Ampelgading,” terangnya.
Masih menurut Arbani, usai terjadi gempa besar itu, beberapa Puskesmas juga melaporkan membantu penanganan pasien atau warga yang menjadi korban gempa.
Seperti Puskesmas Donomulyo, melaporkan telah menangani 2 orang korban luka ringan, Puskesmas Kalipare merawat 1 orang korban luka ringan, Puskesmas Bantur merawat 3 orang korban luka ringan dan merujuk 1 orang luka berat ke RSUD Dr Saiful Anwar (RSSA) Malang, Puskesmas Pagak melaporkan 1 orang korban luka ringan, Puskesmas Wonokerto mengobati 3 orang korban luka ringan.
Lalu, ada pula Puskesmas Sitiarjo menangani 2 orang korban luka ringan, Puskesmas Sumbermanjing Wetan mengobati 3 orang korban luka ringan dan 1 orang korban serangan jantung waktu gempa dengan riwayat hipertensi dirujuk RS Bala Keselamatan Bokor-Turen, Puskesmas Pagelaran menangani 1 orang korban luka ringan, Puskesmas Turen merawat 7 orang korban luka ringan, dan 1 orang korabn luka berat dirujuk ke RSSA dan 1 kasus luka lagi dirujuk ke RS Wava Husada, Puskesmas Ketawang menangani 2 orang korban luka ringan.
Puskesmas Gondanglegi melaporkan merawat 3 orang korban luka ringan, Puskesmas Pamotan mengobati 6 orang korban luka ringan dan 1 orang korban luka sedang yang kemudian dirujuk ke RSI Gondanglegi, Puskesmas Wagir melaporkan merawat 1 orang korban luka ringan dan Puskesmas Poncokusumo menangani 1 orang korban luka berat (patah kaki kirinya) dan kemudian merujuk ke RS Bala Keselamatan Bokor.
“Laporan lainnya yang masuk, juga seperti dari Puskesmas Ampelgading telah melaporkan merawat 24 orang korban luka ringan, dan 3 orang korban luka berat di mana yang 2 orang dirujuk ke RSUD Kanjuruhan serta mencatat 3 orang korban meninggal dunia,” terang Arbani. (sit)
- Hukum & Kriminal4 minggu
Jalan Damai Dugaan Penganiayaan Terhadap Santri Tak Ada Solusi, Keluarga Korban Bersiap Lanjutkan Perkara
- Kabupaten Malang4 minggu
Plt Bupati Malang, Dirjen Ketenaga Listrik, PT PLN dan Anggota DPR RI Penyalaan Pertama Program BPBL
- Kabupaten Malang4 minggu
Diskominfo Kabupaten Malang Raih Penghargaan Kategori Video Kreatif di Ajang JPRA 2024
- Kabupaten Malang4 minggu
Dukung Ketahanan Pangan, Plt Bupati Malang Lakukan Gerakan Tanam Padi di Pakisaji
- Kabupaten Malang3 minggu
Panen Garam dan Launching Paduka Ganessa, Plt Bupati Malang Apresiasi Langkah Maju Maksimalkan Potensi
- Kabupaten Malang4 minggu
Hari Sumpah Pemuda, Plt Bupati Didik Serahkan Enam Penghargaan Kategori Pemuda Pelopor
- Hukum & Kriminal3 minggu
Dugaan Penganiayaan Santri, Penasehat Hukum Korban Desak Terlapor Diproses Hukum
- Kabupaten Malang3 minggu
Peduli Kesehatan Pegawai, Dinkes Kabupaten Malang Gelar Skrining Faktor Resiko PTM untuk ASN