SEKITAR KITA
Koperasi SAE Pujon Terima Pinjaman Lunak dari LPDB-KUMKM
Memontum Malang – Koperasi SAE Pujon, merupakan koperasi susu terbesar di Kabupaten Malang dengan produksi mencapai lebih 140 ton susu perhari. Sebagai koperasi yang menjadi tumpuan hidup masyarakat di Kecamatan Pujon ini tentu kebutuhan menuju manajemen yang lebih modern serta pembiayaan sangat diperlukan.
Untuk itu Koperasi Pengelola Dana Bergulir Koperasi, Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (LPDB-KUMKM) mengucurkan dana sebanyak Rp 12 Miliar kepada Koperasi Sinau Andandani Ekonomi (SAE) Pujon. Menteri Koperasi, Usaha Kecil dan Menengah, Teten Masduki secara simbolis menyerahkan kucuran dana itu kepada Ketua Umum Koperasi SAE Pujon, Abdi Swasono di aula Koperasi SAE Pujon, Jumat (16/04).
Baca juga:
- Transformasi Layanan Kesehatan, Dinkes Kabupaten Malang Gelar Integrasi Layanan Primer
- Menteri Desa PDTT dan Bupati Malang Resmikan PT LKM Artha Desa sekaligus Pelepasan Ekspor Anggrek
- Tunjang Kesehatan Ibu dan Anak, Bupati Malang Hadiri Program CSR
“Saya melakukan kunjungan kerja ini untuk memastikan pembiayaan koperasi di sektor produksi sudah mulai jalan. Sesuai arahan Presiden, kami ingin memperkuat koperasi di sektor pangan. Ini bagian memperkuat kedaulatan pangan kita,” kata Teten.
Teten meninjau sejumlah fasilitas milik Koperasi SAE Pujon. Di antaranya adalah tempat pakan ternak, tempat pemeliharaan ternak dan tempat pengelolaan hasil produksi susu. Setelah kunjungan tersebut, Teten berpendapat, koperasi SAE Pujon memang membutuhkan revitalisasi serta modernisasi produksi dan ekosistem yang lebih kuat.
“Koperasi SAE Pujon akan menjadi pilot project, modernisasi koperasi di sektor pangan. Tidak sekadar memberikan dukungan pembiayaan dan investasi, tapi juga pendampingan agar manajemennya lebih modern,” kata Teten.
Teten mengatakan, kucuran dana Rp 12 Miliar tersebut bukan bantuan sosial atau dana hibah. Melainkan dana pembiayaan sesuai dengan proposal yang dikirimkan oleh pihak Koperasi SAE Pujon.
“Kami tidak hibah, tidak ada bantuan, kami hanya menyediakan pembiayaan murah dan pendampingan. Kami desain sebagai bisnis, bukan bansos karena itu tidak mendidik. Hari ini Rp 12 Miliar, nanti kami lihat perkembangannya,” paparnya.
Berdasarkan informasi yang ia dengarkan dari pengurus koperasi, memang ada kebutuhan peremajaan indukan sapi yang lebih produktif untuk Koperasi SAE Pujon. Selain itu juga untuk pembesaran anak sapi atau pedet.
“Sehingga nanti petani yang punya pedet tidak dijual keluar tapi menjual ke koperasi. Maka koperasi butuh pembiayaan untuk bisa membeli dari petani, tidak hanya susu. Melainkan kualitas pakan juga perlu diperhatikan karena berpengaruh pada proses hasil dari susunya itu sendiri. Termasuk penyaluran ke pihak perusahaan,” katanya.
Sebagai koperasi yang cukup tua, Teten menilai Koperasi SAE Pujon telah melewati banyak dinamika hingga survive sampai saat ini. Namun begitu tantangan yang dihadapi selalu ada. Tantangan yang dihadapi saat ini salah satunya adalah produksi susu.
“Koperasi SAE Pujon adalah koperasi tua, sudah punya pengalaman panjang dan survive juga. Tapi kan mestinya ini terus tumbuh. Sekarang produksi setiap sapinya 11.5 liter per hari, itu kurang produktif. Angka produktifnya 15 liter sampai 20 liter,” jelasnya.
Ketua Umum Koperasi SAE Pujon, Abdi Swasono mengatakan telah menandatangani akad bantuan pembiayaan pada 8 April 2021 di Surabaya. Dalam akadnya tersebut, Koperasi SAE Pujon kredit dalam jangka waktu lima tahun. Setiap tahun, bunga yang ditanggung sebesar 3 persen.
“Jadi kalau lima tahun, nanti yang kami bayarkan 15 persen. Mohon doanya agar program-programnya berjalan baik,” kata Abdi.
Jumlah Rp 12 Miliar yang telah dikucurkan itu untuk kebutuhan pakan ternak sebanyak Rp 7.5 Miliar, peremajaan sapi 1.5 Miliar untuk 60 sapi, mengembangkan kafe susu sapi perah Rp 3.5 Miliar dengan luas lahan 5000 meter persegi.
“Kendala meningkatkan produksi adalah jenis sapi dan pakan. Kami tidak mengadakan sapi impor, tapi mengadakan semen bekunya. Pasalnya, kalau ambil sapi impor tidak mungkin karena harganya mahal. Rp 40-an juta satu ekor,” katanya.
Pada 2020, Koperasi SAE Pujon mencatat keuntungan hingga Rp 3.6 Miliar. Selama masa pandemi, kebutuhan masyarakat akan minum susu meningkat sehingga menguntungkan pemasok susu seperti Koperasi SAE Pujon. (bir/pin/ed2)
- Kabupaten Malang1 minggu
Menteri Desa PDTT dan Bupati Malang Resmikan PT LKM Artha Desa sekaligus Pelepasan Ekspor Anggrek
- Kabupaten Malang4 minggu
Jalan Sehat PGRI dan HGN, Bupati Malang Ajak Guru Berkontribusi Majukan Pendidikan di Kabupaten Malang
- Kabupaten Malang3 minggu
50 Anggota DPRD Kabupaten Malang Periode 2024-2029 Resmi Dilantik
- Kabupaten Malang4 minggu
Peringatan Hari Veteran dan HUT RI, Bupati Malang Meriahkan Jalan Sehat
- Kabupaten Malang4 minggu
Dinkes Kabupaten Malang Cover 30 Ribu Jaminan Kesehatan Warga Miskin dengan Dana Bagi Hasil Cukai
- Kabupaten Malang4 minggu
Dinkes Kabupaten Malang Maksimalkan Ruang Operasi RSUD Ngantang dengan Anggaran DBHCHT
- Kabupaten Malang2 minggu
Hadiri Jambore Kader Kesehatan Dinkes, Bupati Malang Gelontor Insentif dan Targetkan Penurunan Stunting
- Kabupaten Malang2 minggu
Stunting dan Angka Kematian Ibu-Bayi Turun, Bupati Sanusi Janjikan Kenaikan Insentif Kader Kesehatan Kabupaten