Pemerintahan

Kirab Budaya Kabupaten Disorot Netijen, DLH Segera Bersihkan Sampah

Diterbitkan

-

Sampah Jalibar usai Kirab Budaya. (sur)
Sampah Jalibar usai Kirab Budaya. (sur)

Memontum Malang – Kemeriahan Kirab Budaya Malang Beach Festival (MBF), yang digelar pada Sabtu (28/9/2019) kemarin di Jalan Lintas Barat (Jalibar) dalam rangka memperingati HUT ke-1259 Kabupaten Malang, mendapat sorotan netijen.

Pasalnya, kondisi sampah yang berserakan paska pelaksanaan Kirab budaya tersebut menjadi perbincangan hangat warganet setelah adanya salah satu postingan di grup media sosial (Medsos) melaui akun Tiwir Nor Hidayat yang menunjukkan kondisi jalan di Jalibar yang terlihat tidak karuan lantaran sampah berserakan hingga ke tengah jalan, Minggu (29/9/2019) kemarin.

Dalam postingan tersebut dicantumkan, ‘Mohon diloloskan min. Tema kegiatan Kirab Budaya sudah bagus, pelaksanaan acara sudah bagus. Tapi kesadaran warga akan kebersihan masih “Nol” dan belum ada perubahan perbaikan kesana. Padahal didekat Jalibar ada TPA Wisata Edukasi Talangagung. Ayo kita jaga bersama kebersihan lingkungan, minimal bawa kembali sampahmu bila tidak menemukan tempat sampah didekatmu’.

Menanggap cuitan netijen itu, pihak Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kabupaten Malang, langsung menanggapinya dengan mengintruksikan Bidang (Kabid) Pengolahan Sampah dan Limbah B3 (Bahan Berbahaya dan Beracun) untuk melakukan pembersihan sampah.

“Masih ada sampah kah? padahal sudah dibersihkan oleh petugas. Bahkan video dan foto saya kgiatan tersebut (membersihkan sampah di Jalibar) sudah saya posting ke akun facebook saya. Bisa di cek, tapi kalau memang masih ada sampah berserakan tolong saya dikabari, dikirim fotonya nanti langsung kami tindak lanjuti,” ungkap Kepala Bidang (Kabid) Pengolahan Sampah dan Limbah B3 (Bahan Berbahaya dan Beracun) DLH Kabupaten Malang, Renung Rubiyatadji, saat dihubungi memontum.com, Senin (30/9/2019) kemarin.

Advertisement

Lanjut Renung, pihaknya telah mensiagakan petugas kebersihan membersihkan sampah baik ketika acara kirab maupun setelahnya. Namun, jika kenyataannya masih banyak sampah yang berserakan, pihaknya bakal kembali menerjunkan petugas UPT untuk membersihkannya kembali.

”Itu memang sudah tugas kami, sigap membersihkan dan mengelola sampah. Apalagi saat ada hal yang darurat, seperti acara Kirab Budaya kemarin. Petugas pasti akan kami siagakan,” tegasnya.

Akan tetapi dalam kegiatan Kirab Budaya tersebut, tambah Renung, pihaknya telah membersihkan Sampah sedikitnya sekitar 18 meter kubik sampah.

”Disana (Jalibar) ada UPT-nya (Unit Pelayanan Teknis). Kemarin (Minggu 39/9/2019) pihak UPT sudah dikerahkan ke lokasi. Total ada 18 meter kubik sampah yang terkumpul,” pungkasnya. (Sur/oso)

 

Advertisement
Advertisement
Click to comment

Tinggalkan Balasan

Terpopuler

Lewat ke baris perkakas