Kabupaten Malang

Bupati Sanusi Hadiri Sayembara Arsitektur Kepanjen sebagai Ibu Kota Kabupaten Malang

Diterbitkan

-

Bupati Hadiri Sayembara Arsitektur Kepanjen sebagai Ibu Kota Kabupaten Malang

Memontum Malang – Bupati Malang, HM Sanusi membuka kegiatan Sayembara Arsitektur Penataan Koridor Jalan Kepanjen sebagai Ibu Kota Kabupaten Malang. Acara yang digelar oleh Bappeda Kabupaten Malang ini bekerja sama dengan Ikatan Arsitek Indonesia (IAI) wilayah Malang.

Kegiatan penjurian Tahap II dan pengumuman, ini diselenggarakan di salah satu hotel di Kecamatan Kepanjen, Kabupaten Malang, Selasa (13/12/2022) tadi. Turut mendampingi Bupati Malang, Wakil Bupati Malang H Didik Gatot Subroto, Jajaran Kepala OPD terkait, dewan juri kehormatan dan dewan juri profesional, Camat dan Muspika Kepanjen, panitia pelaksana sayembara arsitektur penataan koridor jalan kepanjen dan keluarga besar IAI Wilayah Malang.

Disampaikan Bupati Malang, penyelenggaraan sayembara ini dimaksudkan untuk mendapatkan gagasan desain dalam tataran konsep mengenai identitas visual kawasan Kepanjen, dalam kedudukannya sebagai Ibu Kota Kabupaten Malang. Identitas visual kawasan ini, diharapkan mampu menjadi representasi karakter Kabupaten Malang yang baru dengan memiliki akar historis nusantara dan lokalitas Kabupaten Malang, dengan tetap dapat merespons tuntutan zaman yang mampu memberi manfaat bagi masyarakat dan lingkungan.

“Konsep ke depannya, Ibu Kota Kabupaten Malang ini adalah Kepanjen. Maka kota ini harus mencerminkan sebagai wajah Kabupaten Malang. Bentuk bangunan, hotel dan pasar pun mencerminkan pasar modern sebagai ibu kota, sehingga seluruh kebutuhan masyarakat Kabupaten Malang dapat terlayani,” ujar Bupati Malang.

Dalam proses pembangunan dan penataannya, ada satu agenda pembangunan yang menjadi fokus utama yaitu menjadikan Kepanjen sebagai Ibu Kota Kabupaten Malang yang sesungguhnya. Hal itu tertuang dalam Peraturan Daerah No 3 tahun 2021 tentang Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kabupaten Malang tahun 2021-2026.

Advertisement

Baca juga :

Dalam mendukung agenda tersebut, tambahnya, maka perlu diperhatikan secara seksama terkait jalur utama serta titik-titik mana saja yang menjadi elemen penting dalam membentuk wajah Kota Kepanjen. Sebab, titik-titik tersebut berperan penting sebagai penanda masuk wilayah Kepanjen, pusat kegiatan dan juga pusat pemerintahan.

“Ikatan Arsitektur Indonesia kita libatkan, harapannya nanti dari sekian peserta sayembara ini ada finalis yang memenuhi kriteria. Tentunya dengan karakterisitik Kabupaten Malang. Budaya Kepanjen yang asalnya dari Kerajaan Panji yang dipilih dalam penataan Kepanjen sebagai Ibu Kota Kabupaten Malang,” ujar Bupati Sanusi.

Sementara itu, Kepala Bappeda Kabupaten Malang, Tomie Herawanto, menerangkan, karya hasil sayembara perwajahan Ibu Kota Kepanjen diharapkan menjadi warisan berharga. “Dengan sayembara ini, wajah Kepanjen akan ditata seperti layaknya sebuah ibu kota. Apalagi Kabupaten Malang mempunyai luas wilayah yang besar,” terangnya.

Menurut Kepala Bappeda, ada lima titik yang harus menjadi perhatian peserta dalam membuat desain perubahan perwajahan Kota Kepanjen. Pertama, Pertigaan Jalur Lingkar Barat atau Jalibar. Kedua, simpang empat lampu merah Kepanjen. Sedangkan titik ketiga adalah Simpang Toga Jalan Panji. Keempat, Kantor Bupati Malang dan yang terakhir kawasan Stadion Kanjuruhan.

”Ciri khas Malangan, Arema hingga unsur kultural harus terlihat dari desain perwajahan Kepanjen. Untuk teknis sayembara sudah disusun panitia. Sehingga peserta tinggal menginterpretasikannya dalam karya desain,” tambahnya. (pro/gie)

Advertisement
Advertisement
Click to comment

Tinggalkan Balasan

Terpopuler

Lewat ke baris perkakas