Kabupaten Malang

Antisipasi Penyakit Gondongan, Dinkes Kabupaten Malang Imbau Pelajar Pakai Masker

Diterbitkan

-

VIRUS: Ilustrasi penyakit Gondongan pada anak. (ist)

Memontum Malang – Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Malang, mengimbau agar para pelajar dan masyarakat di Kabupaten Malang, untuk memakai masker. Hal ini dilakukan, untuk mengantisipasi fenomena penyakit gondongan yang diakibatkan dari penyebaran virus Paramyxovirus, di masa pancaroba seperti saat ini.

Sekretaris Dinas Kesehatan kabupaten Malang, Pudji Hadi Prasetyo, mengatakan bahwa penyakit gondongan penularannya sangat cepat. “Penyakit ini sangat mudah menular, karena akibat terjangkit virus melalui udara,” terang, Pudji, Kamis (17/10/2024) tadi.

Pudji mengungkapkan, akibat virus tersebut saat ini dinas telah mencatat, bahwa tidak kurang dari 2001 kasus yang tersebar pada 39 Puskesmas hingga September 2024. Terbesar dari penyakit ini, menyerang umur 5 sampai 9 tahun tidak kurang dari 994 penderita. Sedangkan pada urutan ke 2, anak umur 10 hingga 14 tahun sebanyak 499 anak.

Penyebaran virus Paramyxo ini, tambahnya, melalui udara, dimana ada yang terjangkit bisa cepat menular jika mereka bergerombol. Karena di situ terjadi aksi perbincangan, batuk atau meludah, bersin yang paling utama. “Pencegahannya terutama pada anak- anak saat sekolah, orang tua harus memberi atau diimbau untuk menggunakan masker,” kata Pudji.

Meski penyakit ini tidak mematikan dan mudah di obati melalui dokter umum, namun jika terjangkit badan akan alami demam, terjadi pembengkakan pada kelenjar parotis akibat terinfeksi virus. Kelenjar parotis merupakan kelenjar terbesar dari tiga kelenjar ludah utama. Penyakit ini ditandai dengan pembengkakan pada area wajah, tepatnya pada area di bawah telinga karena disebabkan oleh infeksi virus.

Advertisement

Baca juga :

“Proses penularannya sama dengan penularan flu, yaitu melalui percikan air liur atau ludah, batuk dan bersin,” imbuhnya.

Kenapa virus ini sangat menular dan dapat menyebar melalui droplet atau percikan air liur penderitanya saat bersin, batuk, berbicara, maupun bernapas. Anak yang mengidap penyakit ini dapat menyebarkan virusnya ke orang lain dalam kurun waktu 1 hingga 7 hari sebelum gejala muncul. Namun, tetap ada risiko menular dalam kurun waktu 5 hingga 9 hari setelahnya.

Cara mengantisipasi dan pencegahan penyakit gondongan, ujarnya, dapat dilakukan dengan cara sebagai berikut. Diantaranya, rutin mencuci tangan dengan sabun dan air mengalir, tidak berbagi peralatan mandi atau makan dengan penderita.

Dengan terjadinya fenomena gondongan, Dinkes Kabupaten Malang berupaya untuk mencegah terhadap penyakit Gondongan dengan sosialisasi dan edukasi tentang parotitis atau gondongan di sekolah. Melakukan surveilans aktif di sekolah melalui jejaring UKS. Membatasi interaksi (meliburkan) siswa, pendidik dan tenaga kependidikan yang dinyatakan sakit parotitis atau gondongan di sekolah sekurang-kurang dalam tujuh hari sejak munculnya gejala sakit (gejala klinis).

Termasuk, juga mengimbau menggunakan masker bagi warga sekolah yang ditemukan parotitis atau gondongan sampai dengan 7 hari setelah kasus terakhir sembuh. Melakukan cuci tangan setelah bersentuhan dan berada pada lingkungan berisiko sebelum melakukan aktifitas lain. Menjaga jarak interaksi dengan siswa, pendidik dan tenaga kependidikan yang sakit. (gie)

Advertisement
Advertisement
Click to comment

Tinggalkan Balasan

Terpopuler

Lewat ke baris perkakas