Pemerintahan

Bukan Hanya Janji, Ini Bukti Nyata Kepedulian Disnaker Kabupaten Malang Terhadap Difabel

Diterbitkan

-

Bukan Hanya Janji, Ini Bukti Nyata Kepedulian Disnaker Kabupaten Malang Terhadap Difabel

Memontum Malang – Sesuai komitmen Dinas Tenaga Kerja (Disnaker) Kabupaten Malang, yakni akan terus menguatkan kepedulian perusahaan diwilayah setempat dengan memberi peluang pekerjaan kepada para penyandang disabilitas.

Kepala Bidang (Kabid) Pelatihan dan Produktivitas (Lattas) Disnaker Kabupaten Malang,Moch.Yekti Pracoyo menjelaskan, hingga saat ini ada sekitar 20 perusahaan yang sudah digandeng untuk mempekerjakan penyandang cacat.

“Tahun ini, salah satu konsentrasi kami adalah peningkatan kesejahteraan bagi para penyandang cacat,” kata Yekti pekan lalu.

Dikatakan, pihaknya tengah merancang program untuk peningkatan kemampuan bagi para penyandang cacat. Namun, lanjut laki-laki yang pernah berdinas di Dinas Pekerjaan Umum Bina Marga (DPUBM), sifatnya adalah kolaboratif dengan instansi terkait.

“Maksudnya, Disnaker bukan mengambil alih program untuk difabel, karena sudah ada organisasi perangkat daerah (OPD) yang bertanggung jawab untuk itu. Sifat Disnaker adalah kolaboratif,” imbuhnya.

Advertisement

Langkah Disnaker untuk membantu menyejahterakan difabel bukan hanya sebatas isapan jempol belaka. Namun, dinas yang berkantor di Jalan Trunojoyo, Kepanjen ini juga sudah memberikan bukti konkret. Salah satunya dengan mempekerjakan seorang tuli.

Seperti halnya Darmaji, salah seorang penyandang tuna rungu asal Kepanjen. Sejak Februari laki-laki lulusan SMP ini bergabung sebagai tenaga kontrak di bagian pramu kebersihan. Ketua Gerakan Untuk Sejahtera Indonesia (Gerkatin) Kabupaten Malang itu menjadi difabel pertama yang dipekerjakan Disnaker.

“Hal ini menjadi langkah nyata Disnaker untuk program disabilitas,” imbuhnya.

Sementara itu, Darmaji menjelaskan, dia mengaku senang bisa bekerja di Disnaker. Menurutnya, bekerja pada instansi yang ada dikomandoi oleh Drs Yoyok Wardoyo MM adalah hal yang membanggakan.

“Tidak semua difabel mendapatkan kesempatan untuk bekerja di instansi pemerintahan. Saya termasuk yang beruntung, selain itu juga ada teman saya Marquel Dwi Putranto yang saat ini bekerja di Bappeda,” kata lulusan SMP itu menggunakan bahasa isyarat. (Sur)

Advertisement

 

Advertisement
Click to comment

Tinggalkan Balasan

Terpopuler

Lewat ke baris perkakas