Kabupaten Malang

Bupati Malang Sambut Kedatangan Menko Marves di Bandar Udara Abdurahman Saleh

Diterbitkan

-

Memontum Malang – Bupati Malang, HM Sanusi, menyambut kedatangan Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi (Menko Marves), Luhut Binsar Pandjaitan, dan Menteri Kesehatan (Menkes), Budi Gunadi Sadikin, bersama rombongan dalam rangkaian kunjungan kerja di Malang Raya, di Ruang VIP Bandar Udara Abdurahman Saleh, Kecamatan Pakis, Kabupaten Malang, Jumat (13/08) tadi.

Demikian juga dengan Bupati Malang tampak hadir mendampingi Menko Marves dan Menkes saat mengunjungi serta menyapa sejumlah warga Kota Malang, yang menjalani program isolasi di lokasi Isolasi Terpadu yang menggunakan gedung BPSDM Provinsi Jawa Timur, Kota Malang.

Baca Juga:

    Dalam kesempatan itu, Luhut membuka dengan bercerita bahwa anak, cucu dan menantunya juga pernah terpapar Covid-19. Menko Marves menyebut tidak ada yang perlu malu karena hal ini bukan aib. Beliau meyakini penyakit ini bisa diatasi dengan catatan menghindari agar tidak kumpul-kumpul dengan keluarga yang tidak kena Covid-19 agar tidak terus menyebar.

    Selain itu, disebutkan bahwa keberadaan Isoter ini sangat penting karena juga ada dokter, fasilitas dan disiapkan obat, makanan serta minuman.

    ”Jika berada di Isoter seperti ini tentu tidak menulari anggota keluarga kita. Bagi yang isolasi bisa di-tracing, dilakukan test, di cek untuk diketahui hasilnya. Virus varian Delta ini sangat bahaya, bisa menyerang pernafasan. Jika sampai terpapar, kemudian tidak tahu dan tiba-tiba saturasi oksigen turun dekat 80. Kalau hal itu itu terjadi sudah sulit ditolong, sehingga angka kematian tinggi. Maka saya mohon, teman-teman media juga ikut menyampaikan, jika ada keluarga yang kena, tidak perlu malu, masuk saja ke isoter,” jelasnya.

    Advertisement

    Luhut lantas menceritakan hasil kunjungan kerjanya ke Bulengleng, Bali bahwa para warga yang menjalani Isoter rata-rata 8-10 hari sudah keluar dari isoter dan dinyatakan sembuh. Tidak ada yang wafat atau meninggal, karena ditangani dengan benar. Sebaliknya kalau terpapar dan isolasi mandiri di rumah, diakui Menko Marves, obatnya belum tentu ada, dokter dan tenaga kesehatan tidak ada, alat saturase oksigen tidak ada, oksigen sendiri kalau dibutuhkan tidak ada. Sedangkan, di isoter justru semua dilengkapi penunjang pengobatan warga yang terpapar.

    ”Jadi mohon bapak ibu semua agar menyampaikan tentang ini ke keluarga semuanya. Di Bulengleng sekarang menerapkan itu semuanya, sehingga relatif aman. Jadi jangan khawatir mengenai angka, biar saja tinggi, jangan ditutupi. Kalau sudah kita obati pasti akan turun. Kulonprogo, Solo dan Magelang juga demikian, kalau patuh melakukan itu tidak masalah, sehingga saya titip agar semua masyarakat mematuhi semuanya. Ikuti program itu. Pemda juga harus menyiapkan makanan minuman karena ada dananya. Kuncinya itu isoter. Orang yang meninggal rata-rata tidak vaksin. Kalau sudah vaksin, kalau kena tidak sampai parah. Jadi sarankan ikut vaksin untuk anti body kita. Sekarang sudah 80 juta orang,” jelas Luhut. (pro/ed2)

    Advertisement
    Click to comment

    Tinggalkan Balasan

    Terpopuler

    Lewat ke baris perkakas