Pemerintahan
Dampak Pandemi Covid-19, PAD Kabupaten Malang Diprediksi Turun 40 %
Memontum Malang – Merebaknya Coronavirus Disease 2019 (Covid-19) atau virus corona diprediksi juga berdampak pada turunnya Pendapatan Asli Daerah (PAD) Kabupaten Malang. Hal itu disampaikan oleh Kepala Badan Pendapatan Daerah (Bapenda) Kabupaten Malang, Purnadi saat ditemui di sela kegiatannya.
Purnadi memprediksi, penurunan yang terjadi mencapai 40 % di tahun 2020 ini. Purnadi menjelaskan, hal itu diakibatkan melemahnya kondisi perekonomian masyarakat sebagai dampak atas pemyebaran Covid-19 ini.
“Akibat wabah COVID-19 ini, PAD Kabupaten Malang menurun, itu karena kondisi ekonomi masyarakat melemah,” ungkap Purnadi, saat ditemui di Pendopo Agung Kabupaten Malang, Jalan Agus Salim no.7, Kota Malang.
Lebih lanjut Purnadi mengatakan, di tahun 2020 ini, pihaknya ditargetkan bisa meningkatkan PAD Kabupaten Malang mencapai Rp 700 Miliar. Dimana sebelumnya, yakni pada tahun 2019 PAD Kabupaten Malang ditargetkan sebesar Rp 600 Miliar. Sehingga dengan adanya penyebaran Covid-19 ini, pihaknya berkeyakinan hanya dapat memenuhi 60% dari target yang ditetapkan.
“Dengan adanya Pandemi Covid-19 ini, saya optimis bisa memenuhi hanya 60 persen dari target yang telah di tetapkan. Ekonomi sekarang lagi lesu, dan ada pengurangan PAD, seperti restibusi pasar yang di gratiskan selama Pandemi Covid-19 ini,” jelasnya.
Menurut Purnadi, kondisi ini menggambarkan bahwa Pandemi Covid-19 telah mengancam sistem keuangan. Hal itu ditunjukan dengan penurunan di berbagai aktifitas ekonomi di masyarakat. Tentunya hal itu juga berdampak pada perputaran ekonomi di masyarakat.
“Para pelaku usaha saat ini juga dibatasi, untuk menghindari kerumunan massa agar dapat memutus mata rantai penyebaran Covid-19,” jelasnya.
Karena, tambah Purnadi, perolehan pajak terbesar di Kabupaten Malang selama ini didominasi dari sektor pajak bumi dan bangunan (PBB) dan bea pengalihan hak atas tanah dan bangunan (BPHTB).
“Sektor diatas yang dominan penyumbang terbesar PAD. Tapi, dengan adanya Covid-19 ini, masyarakat takut untuk keluar, ekonomi sekarang ini juga lesu,” tukasnya.
Untuk diketahui, dengan merebaknya Covid-19, Pemerintah telah mengeluarkan beberapa kebijakan. Yakni seperti menganjurkan agar masyarakat bisa membatasi aktifitasnya di luar rumah. Seperti kegiatan belajar di sekolah, perkuliahan, hingga menganjurkan untuk dapat bekerja di rumah atau work from home (WFH).(gim/oso)
- Hukum & Kriminal4 minggu
Jalan Damai Dugaan Penganiayaan Terhadap Santri Tak Ada Solusi, Keluarga Korban Bersiap Lanjutkan Perkara
- Kabupaten Malang4 minggu
Plt Bupati Malang, Dirjen Ketenaga Listrik, PT PLN dan Anggota DPR RI Penyalaan Pertama Program BPBL
- Kabupaten Malang4 minggu
Diskominfo Kabupaten Malang Raih Penghargaan Kategori Video Kreatif di Ajang JPRA 2024
- Kabupaten Malang4 minggu
Dukung Ketahanan Pangan, Plt Bupati Malang Lakukan Gerakan Tanam Padi di Pakisaji
- Kabupaten Malang3 minggu
Panen Garam dan Launching Paduka Ganessa, Plt Bupati Malang Apresiasi Langkah Maju Maksimalkan Potensi
- Kabupaten Malang4 minggu
Hari Sumpah Pemuda, Plt Bupati Didik Serahkan Enam Penghargaan Kategori Pemuda Pelopor
- Hukum & Kriminal3 minggu
Dugaan Penganiayaan Santri, Penasehat Hukum Korban Desak Terlapor Diproses Hukum
- Kabupaten Malang3 minggu
Peduli Kesehatan Pegawai, Dinkes Kabupaten Malang Gelar Skrining Faktor Resiko PTM untuk ASN