Hukum & Kriminal

Gadis 12 Tahun Gagalkan 2 Penculik Anak di Tlogorejo Pagak

Diterbitkan

-

Reni seorang penolong dan saksi mata. (sur)
Reni seorang penolong dan saksi mata. (sur)

Saksi Sebut, Pakai Mobil Mewah Tanpa Nopol

Memontum Malang – Marak isu penculikan anak membuat resah masyarakat di berbagai penjuru daerah, termasuk Malang. Aneh, dua kali kejadian di Pagak, 2 X pula aksi orang–diduga penculik itu gagal. Salah satunya digagalkan gadis berusia 12 tahun. Saksi sempat tarik-menarik calon korban, yang masih balita.

Seperti kejadian di Dusun Druju Desa Telogorejo Kecamatan Pagak Kabupaten Malang Jumat (28/2/2020) pukul 19.00. Toni (7) putra kedua dari pasangan suami istri Juma’in (40) dan Muripa (39) warga RT35, RW09 ini hampir digondol oleh kawanan penculik.

Toni bersama kedua orang tua dan Atim Kasun Druju. (Sur)

Toni bersama kedua orang tua dan Atim Kasun Druju. (Sur)

Dengan menggunakan bahasa madura yang ia bisa, Muripa menceritakan peristiwa naas yang terjadi pada Toni yang kini masih duduk di bangku TK itu.

Dikatakan Muripa, ketika ia sedang tiduran, tiba-tiba Reni (12) tetangga dekatnya menggedor pintu dan memberi tahu, jika Toni diajak naik mobil 2 orang laki-laki bercadar.

“Alhamdulilah, anak saya lolos dari kawanan penculik. Dan itu berkat perjuangan Reni. Dengan keberaniannya, antara Reni dengan 2 laki-laki bercadar itu sempat saling tarik tangan anak saya. Kata Reni, ia tidak bicara apa-apa. Ketika pintu mobilnya dibuka, mereka hanya bilang “Ayo mlebu (ayo masuk..Red), ” terang Muripa mengenang.

Juga dijelaskan Muripa, dalam satu hari hal yang sama sudah dua kali terjadi.

Advertisement

“Siang tadi Fatma anaknya Misdi juga diajak oleh orang bermobil.Tetapi itu juga lolos, karena ketahuan orang memancing. Alhamdulilah, anak saya masih selamat. Selanjutnya, saya akan antar jemput anak saya, baik pulang pergi sekolah maupun mengaji,” ungkap Muripa penuh syukur.

Sementara itu, Reni (12) seorang saksi mata memaparkan, sepulang dari mengaji di majelis yang berbeda, siswi Kelas VI MI MIftahul Ulum Druju ini tiba-tiba melihat Toni sedang ditarik tangannya unruk masuk mobil oleh dua orang laki-laki yang tidak dikenal.

“Setelah Toni dipaksa masuk kedalam mobil, kemudian saya tarik tangannya. Antara saya dengan orang bercadar itu terjadi saling tarik-menarik. Setelah Toni berhasil kami selamatkan, kawanan “Penculik” itu langsung pergi, ” ungkap Reni.

Ketika ditanya, ciri-ciri wajah kawanan yang diduga sebagai penculik itu, Reni kembali menjelaskan, mengenai wajahnya, sama sekali tak pernah ia kenal.

“Orang itu pake mobil.Tetapi untuk warnanya saya lupa.Hanya saja mobil itu tidak ada plat nomornya,” ulas Reni.

Advertisement

“Tetapi di dalam mobil itu, saya melihat ada 7 cowok dan 1 cewek. Mereka tidak ngomong apa-apa.Tetapi untuk yang ngajak Toni naik mobil, hanya 2 orang. Yang satu pake cadar dan satunya ada di belakang pakai topeng. Ibu Toni senang,karena saya sudah berhasil menyelamatkannya, ” beber Reni.

Terpisah, Atim Kepala Dusun Druju Menghimbau, agar kejadian ini tidak lagi terulang, para orang tua khususnya yang mempunyai anak usia balita lebih meningkatkan pengawasan terhadap anak-anak mereka. Terutama pada orang-orang yang mencurigakan di lingkungan sekitar.

Berawal dari kejadian ini, selain akan berkoordinasi dengan Binmaspol dan Babinsa Pagak, pihaknya juga akan lebih meningkatkan Siskamling.

“Kesempatan orang-orang yang diduga penculik mungkin bukan hanya saja terjadi di Dusun Druju saja. Tetapi bisa juga di desa lain.Kedepan, saya akan bentuk Siskamling keliling. Karena yang ada selama ini hanya cangkru’an diseluruh sudut desa,” tandasnya. (sur/oso)

 

Advertisement
Advertisement
Click to comment

Tinggalkan Balasan

Terpopuler

Lewat ke baris perkakas