Berita

Hujan Deras, Ruang Kelas dan Kantin MTsN Malang 4 Sumawe Terendam

Diterbitkan

-

Genangan Air di MTsN Malang. (sur)
Genangan Air di MTsN Malang. (sur)

Memontum Malang – Akibat hujan deras mengguyur wilayah Malang Selatan Rabu (1/1/2020) siang, satu ruang belajar dan kantin di MTs Negeri 4 Malang Desa Harjokuncaran Kecamatan Sumbermanjing Wetan (Sumawe) Kabupaten Malang terpendam air.

Kepala MTsN Malang 4,Drs.Ahmad Ali MM menjelaskan, hujan turun sejak pukul 14.00 hingga pukul 16.00, dengan genangan air terparah di ruang kelas VIII G dan kantin.

Drs Ahmad Ali MM Kepala MTsN Malang. (sur)

Drs Ahmad Ali MM Kepala MTsN Malang. (sur)

“Insaalah hari Sabtu besok, ruang kelas dan kantin itu sudah bisa digunakan kembali,” terang Ali Kamis (2/1/2020) siang.

Juga dijelaskan Ali, untuk kerusakan yang terjadi di lembaga yang terdiri 22 ruang kelas ini yaitu satu kaca jendela, pintu kantin, beberapa gelas dan piring sempat pecah, dengan total kerugian sekitar Rp 50 juta.

“Kami berharap kepada pemerintah Desa, Kecamatan dan Kabupaten Malang agar bisa membantu. Karena ini masalah kolektif,sehingga tahun depan sudah tidak terjadi banjir, ” ulasnya.

Kepala Sekolah asal Desa Putukrejo Gondanglegi ini menambahkan, banjir seperti ini tidak terjadi setiap tahun. Pada tahun 2018 lalu, tidak terjadi banjir. Banjir terjadi pada tahun 2017 lalu dengan kondisi yang hampir sama dengan saat ini.

Advertisement
Budi Suliono Camat Sumawe. (H Mansyur Usman/Memontum.Com)

Budi Suliono Camat Sumawe. (H Mansyur Usman/Memontum.Com)

“Penyebab banjir, karena luapan air bah dari warga yang masuk ke halaman sekolah. Pasalnya, keberadaan sekolah lebih rendah dibanding permukiman warga.Air
tidak bisa keluar, lantaran saluran pembuangan air terbatas dan buntu,”ujarnya.

Disinggung,mengenai proses Kegiatan Belajar Mengajar (KBM), menurut Ali tidak berdampak dan tetap berjalan lancar.”Untuk kelas VIII G kami ungsikan di Laboraturium Ipa, ” pungkasnya.

Di tempat yang sama, Camat Sumbermanjing Wetan (Sumawe) Budi Suliono menjelaskan, beberapa upaya yang harus dilakukan untuk mengatasi banjir yang terjadi hampir setiap tahun ini, pertama yakni melakukan pembersihan.Selanjutnya juga Kepala Sekolah harus mengajukan bantuan pembangunan tembok.

“Kemudian dari pihak Pemerintahan Desa Harjokuncaran juga akan mengajukan pembangunan saluran Irigasi, termasuk gorong-gorong, agar luapan air ini bisa teratasi, ” terangnya.

Dari pantauan langsung di lokasi Kamis (2/1/2019) siang, hingga menjelang tengah hari,air masih merendam lapangan basket dan Gazebo di sekolah setempat. Hal itu terjadi karena saluran air di belakang sekolah meluap hingga 2,5 m.

Luapan air itu berasal dari saluran yang berada di belakang sekolah dan tidak mampu mengalir dengan lancar akibat tersumbat sampah penduduk. Apalagi, ukuran saluran air sangat kecil.Meski tergenang air, namun proses KBM di hari pertama masuk sekolah ini tetap berjalan normal. (sur/oso)

Advertisement

 

Advertisement
Click to comment

Tinggalkan Balasan

Terpopuler

Lewat ke baris perkakas