Komunikasi Sosial

JPD Malang Gelar Gerakan Anti Stunting Anak

Diterbitkan

-

Penyampaian stunting di hadapan anak-anak. (Sur)
Penyampaian stunting di hadapan anak-anak. (Sur)

Memontum Malang – Jaringan Perempuan Desa (JPD) Kabupaten Malang bekerja sama dengan Graha Yakusa melakukan Gerakan Sadar Masyarakat Membangun. Dalam gerakan tersebut salah satu inti gerakan yakni Anti Stunting dan Gerakan Literasi bagi masyarakat pedesaan di Kabupaten Malang.

Kegiatan perdana JPD, diselenggarakan di RA Babul Ulum yang ada di Desa Gampingan, Kecamatan Pagak, Kabupaten Malang atas permasalahan kasus Stunting atau gagal tumbuh pada balita yang diakibatkan gizi buruk.

Pemateri dan pengasuh RA Babul Ulum Desa Gampingan Pagak. (Sur)

Pemateri dan pengasuh RA Babul Ulum Desa Gampingan Pagak. (Sur)

Penggagas Jaringan Perempuan Desa, Agnia Addini menjelaskan bahwa, gerakan sadar masyarakat membangun, sengaja digalakan sebagai strategi untuk merangkul masyarakat khususnya perempuan dalam mewujudkan kondisi yang lebih baik dalam aspek sosial, ekonomi, politik dan lingkungan.

“Gerakan ini nantinya tidak hanya dilaksanakan di satu titik, namun JPD bersama relawan akan melakukan roadshow dibeberapa lokasi TK/RA yang ada di Kabupaten Malang,” tegas Agnia, Senin (9/3/2020) siang.

Lanjut Agnia, persoalan stunting pada anak ini agenda pencegahan Stunting satu hal penting untuk dijalankan.

“Kondisi gagal tumbuh pada anak balita yang diakibatkan oleh asupan gizi yang buruk merupakan permasalahan yang terstruktur. Sehingga upaya penanggulangan serta pencegahan harus diselesaikan oleh seluruh elemen masyarakat. Baik Pemerintah, dinas kesehatan, LSM, organisasi-organisasi pemberdayaan masyarakat, sampai pada elemen terkecil yakni keluarga, semua harus mengambil peran,” urai Agnia.

Advertisement

Dipaparkan Agnia, meskipun penurunan angka stunting pada anak di Kabupaten Malang sudah lebih baik dari tahun tahun sebelumnya, tidak lantas membuat kita lengah. Karena angka 17.000 anak yang mengalami stunting, lanjut Agnia, juga bukan angka yang sedikit.

“Kalau tidak dicegah, masyarakat tidak di edukasi dan diajak untuk sadar bahwa persoalan gizi seimbang, sanitasi itu penting untuk pertumbuhan anak, akan sangat memungkinkan jika angka stunting pada anak di Kabupaten Malang bisa meningkat lagi. Kami berharap, dengan adanya kesadaran secara bersama baik lembaga-lembaga pemerintahan terkait, dan masyarakat akan pentingnya hidup sehat dan pola asuh yang benar terhadap anak akan dapat menekan angka stunting dan mencegah angka tersebut bertambah,” bebernya.

Di tempat yang sama, Khusnul Khuroti yang juga menjadi pemateri dalam agenda tersebut menekankan, sangat penting memastikan kesehatan ibu disamping menjaga dan meningkatkan kualitas Gizi Anak.

Tak hanya memberikan sosialisasi pada ibu-ibu walimurid terkait stunting, Jaringan Perempuan Desa juga mengajak anak-anak untuk membaca, melukis dan mendongeng. Hal tersebut di maksudkan sebagai satu langkah gerakan literasi yang coba diterapkan sejak dini pada anak anak.

“Kegiatan sosialisasi Gerakan Sadar Masyarakat Membangun hari ini kita tutup dengan penyerahan bantuan buku buku untuk anak dan RA Babul ulum serta pembagian susu gratis untuk anak-anak,”tandas Khusnul.

Advertisement

Terpisah, Pimpinan Graha Yakusa Malang, Muhlis Ali menambahkan, pihaknya berkomitmen dan mendukung gerakan bebas stunting dan kampanye sadar membaca, dengan melakukan kerja sama dengan Jaringan Perempuan Desa (JPD) Kabupaten Malang.

“Kiita akan siapkan kebutuhan sebagai pendukung gerakan, seperti buku-buku bacaan, makanan kecil dan susu untuk dibagikan ke anak-anak TK/RA, harapan kedepan akan mendapatkan dukungan semua pihak dan menggerakan pihak-pihak lain untuk melakukan kegiatan yang sama,” kata Muhlis.

Sementara itu, Kepala sekolah RA Babul Ulum, Luthfiyah menambahkan, gerakan yang dilakukan oleh Jaringan Perempuan Desa tersebut sangat membantu dan memberikan maanfaat bagi ibu dan anak-anak.

“Kami sangat berterimakasih ada kawan-kawan mahasiswa yang mau berbagi ilmunya untuk ibu-ibu walimurid dan anak-anak disini, mengenai stunting ini juga sangat penting sebagai bekal untuk ibu. Karena kegiatan seperti ini jarang didapatkan, biasanya ibu-ibu hanya datang ke posyandu untuk menimbang berat badan dan imunisasi saja. Dari sosialisasi hari ini, ibu-ibu sangat antusias, ini merupakan langkah awal yang baik,” pungkasnya. (Sur/tim)

 

Advertisement
Advertisement
Click to comment

Tinggalkan Balasan

Terpopuler

Lewat ke baris perkakas