Pemerintahan

KPU Kabupaten Malang Targetkan Partisipasi Masyarakat 60 Persen di Pilkada

Diterbitkan

-

KPU Kabupaten Malang Targetkan Partisipasi Masyarakat 60 Persen di Pilkada

Memontum Malang – Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) akan digelar serentak pada 9 Desember 2020 mendatang. Di Kabupaten Malang, sejumlah partai dan lembaga-lembaga terkait pun juga mulai melakukan persiapan. Adapun persiapan yang juga tidak kalah penting untuk diperhatikan adalah tingkat partisipasi masyarakat dalam kontestasi perebutan kursi tertinggi di wilayah Kabupaten Malang ini.

Dari data yang dihimpun, tingkat partisipasi masyarakat dalam Pemilihan Bupati (Pilbup) dan Wakil Bupati (Wabup) Malang dari tahun 2005 hingga tahun 2015 mengalami penurunan di setiap gelarannya.

Sebagai informasi, pada tahun 2005, tingkat partisipasi warga Kabupaten Malang hanya 68,2%. Dengan rincian, jumlah masyarakat yang tercatat akan menggunakan hak pilihnya sebanyak 1.768.002. Namun, hanyak sebanyak 1.206.336 yang datang ke tempat pemungutan suara (TPS) yang datang untuk menggunakan hak pilihnya. Sementara sisanya yang berjumlah 561.636 tercatat tidak menggunakan hak pilihnya.

Sementara itu, pada gelaran Pilbup Malang tahun 2010, tingkat partisipasi masyarakat menurun hingga 59,5 persen. Tercatat ada 2.063.079 daftar pemilih. Namun hanya, 1.121.187 warga yang menggunakan hak pilihnya. Sisanya, 764.078 tidak hadir ke TPS untuk memilih.

Penurunan kembali terjadi dalam Pilbup Malang 2015, yakni mencapai 58,5 persen. Dimana dari 2.063.079 daftar pemilih, yang hadir untuk menyalurkan hak suaranya ke TPS sebanyak 1.203.949. Sementara, 859.130 pemilih memutuskan untuk tidak hadir.

Advertisement

Divisi Sosialisasi, Pendidikan Pemilih, Partisipasi Masyarakat dan SDM Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kabupaten Malang, Marhaendra Pramudya Mahardika mengaku banyak faktor penyebab yang mempengaruhi turunya tingkat partisipasi masyarakat. Salah satunya ialah satu TPS pada Pilkada 2020 kemarin terlalu luas cangkupannya. Selain itu, menurutnya juga karena pembahasan antar petarung di Pilkada Kabupaten Malang sebelumnya kurang menarik minat masyarakat.

“Jadi satu TPS dulu kan untuk 800 pemilih. Itu bisa saja beda desa dan jauh. Jadi orang malas memilih. Dari informasi yang kami dapat dari lembaga-lembaga di luar ya itu tergantung juga sama program yang ditawarkan. Kalau tidak menarik minat masyarakat ya pemilih cenderung apatis,” ujar pria yang juga akrab disapa Dika ini.

Lebih lanjut Dika menjelaskan, saat ini KPU Kabupaten Malang menargetkan tingkat partisipasi masyarakat dalam gelaran Pilbup Malang 2020 ini meningkat menjadi 60 persen. Atau meningkat sekkitat 1,5 persen jika dibandingkan dengan tahun 2015 yakni sebesar 58,5 persen.

“Ya tantangannya sekarang ini di masa pandemi. Yang juga dihawatirkan adalah apakah masyarakat mau databg ke TPS untuk menggunakan hak suaranya di masa pandemi ini. Namun kami juga sudah melakukan upaya agar ada peningkatan. Yakni dengan sosialisasi, baik melalui media sosia ataupun melalui banner-banner,” terang dia.

Untuk itu, ia juga mengatakan bahwa pihaknya berharap agar seluruh calon bupati (cabup) dan calon wakil bupati (cawabup) nantinya juga dapay berkotribusi untuk meningkatkan partisipasi masyarakat dalam menyalurkan hak pilihnya. Salah satunya yakni dengan menyajikan program-program yang menarik di masyarakat.

Advertisement

“Sebab itu juga mampu meningkatkan partisipasi masyarakat untuk menggunakan hak pilihnya. Masyarakat akan tertarik jika cabup dan cawabup yang akan bertarung nanti bisa menyajikan program yang tepat sasaran, dan benar-benar dibutuhkan masyarakat,” pungkasnya. (iki/yan)

 

Advertisement
Click to comment

Tinggalkan Balasan

Terpopuler

Lewat ke baris perkakas