Hukum & Kriminal

Maling Resahkan Petani Porang, Masuk Bui Polsek Bantur

Diterbitkan

-

BERKHASIAT : AKP Nuryono, Kapolsek Bantur dan Aipda Zuhdy Yahya beserta anggota memeriksa barang bukti Porang sambal. (ist/humas Polres Malang)
BERKHASIAT : AKP Nuryono, Kapolsek Bantur dan Aipda Zuhdy Yahya beserta anggota memeriksa barang bukti Porang sambal. (ist/humas Polres Malang)

Siap Panen Harga Jutaan, Dijual Rp 80 Ribuan

Memontum Malang – Jajaran Polsek Bantur (Polres Malang) berhasil meringkus tersangka pencuri tanaman porang siap panen. Minggu (2/2/2020) sore, Reskrim Polsek Bantur menangkap 2 tersangka sekaligus, termasuk barang bukti tanaman Porang.

Tanaman ini merupakan sejenis umbi-umbian yang berkhasiat untuk pengobatan kanker dan penyakit lainnya. Berharga jutaan jika dijual, Porang hasil tanam garapan kelompok tani (LMDH) malah dijual 2 maling hanya seharga Rp 80 ribuan.

TERTANGKAP TANGAN : Kedua Tersangka. (ist/humas Polres Malang)

TERTANGKAP TANGAN : Kedua Tersangka. (ist/humas Polres Malang)

Dua tersangka kini menginap di jeruji besi Polsek Bantur yaitu, Tiwan (36) dan Saiful Efendi (26) warga Dusun Krajan, Desa Rejosari, Kecamatan Bantur, Kabupaten Malang.

“Betul kami tangkap tersangka pencurian. Ada Barangbukti dan tersangka mengaku tidak sekali beraksi. Tanaman porang ini berkhasiat banyak. Bisa jadi obat,” ungkap Kapolsek Bantur, AKP Nuryono kepada Memontum.com, Senin (3/2/2020) siang.

Ditambahkan Aipda Zuhdy Yahya SH MH, selaku Kanit Reskrim Polsek Bantur perbuatan tersangka membuat resah para petani porang. Sebab, selama 2 bulanan ini, sang maling mencuri di lahan tanaman Porang hingga merugikan jutaan rupiah. Padahal, tanaman berusia 2 tahunan itu siap panen.

“Pencurian kedua, mengambil sebanyak 2 karung. Perbuatan tersangka ini meresahkan petani porang. Porang yang dicuri, berusia 2 tahun dan siap panen. Nilai ekonomisnya tinggi dan bisa diekspor, ” urai Zuhdy, yang pernah juga menjadi penyidik Polres Malang. Kata Zuhdy, barang bukti didapat dari kedua tersangka langsung.

Advertisement
LOKASI : Lokasi pencurian. (ist/humas Polres Malang)

LOKASI : Lokasi pencurian. (ist/humas Polres Malang)

Minggu (2/2/2020) siang, bermula korban, Tukisan (61) sedang mencabuti hama di lahan garap, masuk
Hutan Jati Petak 19 BPKH Sengguruh RPH Rejosari. Ia lalu bertemu Hariono. Tukisan pun terkejut mendengar informasi dari saksi yang menyebut adanya pelaku pencurian.

Berkali-kali jadi korban pencurian, korban melapor ke Polsek Bantur. Terima informasi adanya kejadian, anggota Polsek Bantur meluncur ke lokasi. Di lokasi, tersangka masih asyik mengambil porang.


Kanit Reskrim Polsek Bantur, AIPDA Zuhdy Yahya SH MH jelaskan umbi yang dicuri pelaku

Tak berdaya, kedua tersangka kepergok perbuatannya. Dekat pelaku, tergeletak 1 glangsi penuh berisi porang. Bareng dilanjutkan dengan penggeledahan, petugas kembali menemukan 1 glangsi di rumah tersangka Saiful Efendi.

Disidik itensif, tersangka mengakui perbuatannya. Aksi Minggu kemarin, merupakan aksi ketiga kalinya. Keterangan tersangka, ia nekat mengambil porang untuk dijual kembali dan memenuhi kebutuhan hidup atau sekedar membeli kopi.

Jadi barang bukti aksi kedua tersangka, berupa sebangak 530 batang tanaman umbi Porang berusia 2 tahunan dan 2 sak karung glangsi. Sebatas perlu diketahui, harga bibit porang ini tidaklah murah. Per batang bisa seharga puluhan ribu.

Advertisement

Atas perbuatannya, kedua tersangka dikenai dugaan jeratan pasal 363 KUHP Tentang tindak pidana pencurian dengan pemberatan. Ancamannya lebih dari 5 tahun kurungan penjara, sehingga pihak kepolisian berwenang untuk menahan kedua tersangka. (sos/tim)

 

Advertisement
Click to comment

Tinggalkan Balasan

Terpopuler

Lewat ke baris perkakas