Pemerintahan

NU Kabupaten Malang Gelar Pelatihan Pemulasaran Jenazah Pasien Covid-19

Diterbitkan

-

NU Kabupaten Malang Gelar Pelatihan Pemulasaran Jenazah Pasien Covid-19

Memontum Malang – Pengurus Cabang Nahdlatul Ulama (PCNU) Kabupaten Malang menggelar Pelatihan Pemulasaran Jenazah Pasien Covid-19 pada Selasa (5/5/2020) siang. Kegiatan ini diikuti oleh sekitar 25 perwakilan dari Majelis Wakil Cabang (MWC) NU yang di setiap Kecamatan di Kabupaten Malang. Dalam pelatihan tersebut hadir sebagai pemateri yakni tim medis penanganan Covid-19 dari Rumah Sakit Wava Husada.

Menurut Ketua PCNU Kabupaten Malang, dr Umar Usman, dalam penanganan Covid-19 dibutuhkan peran seluruh elemen masyarakat. Ia menyebut, saat ini tidak bisa jika hanya mengandalkan pemerintah dalam upaya memutus mata rantai penyebaran Covid-19. Dalam artian, seluruh masyarakat harus saling bersinergi dalam mencegah penyebaran virus ini semakin meluas.

Rektor Unira Malang Hasan Abadi (kiri) bersama Ketua PCNU Kabupaten Malang, Dr Umar Usman (tengah).(iki)

Rektor Unira Malang Hasan Abadi (kiri) bersama Ketua PCNU Kabupaten Malang, Dr Umar Usman (tengah).(iki)

“Sekarang ini sudah tidak jamannya kalau kita hanya menuntuk pemerintah untuk dapat menyelesaikan semuanya, termasuk dalam penanganan Covid-19. Salah satu yang dibutuhkan adalah ormas yang memiliki aktifis di setiap wilayahnya masing-masing. Yang tentunya juga siap untuk membantu. Hal itu pula yang kami upayakan pada NU di Kabupaten Malang,” ujar Dr Umar Usman.

Selain itu, menurut dr Umar, pelatihan tersebut juga dimaksudkan untuk menyiapkan desa tanggung di Kabupaten Malang, yang tentunya juga sebagai upaya menangkal virus ini.

“Ini juga sebagai langkah kami untuk menyiapkan desa tangguh di Kabupaten Malang. Paling tidak dengan kader-kader NU yang mengikuti pelatihan ini, bisa menjadi perwakilan dan membuat stimulus di masyarakat saat mereka kembali ke wilayahnya masing-masing. Untuk tahap awal memang hanya ada sekitar 25, karena memang tidak bisa terlalu banyak, untuk menghindari kerumunan,” imbuh dia.

Selain itu, dengan pelatihan ini, dr. Umar berharap, nantinya masyarakat bisa teredukasi dalam pemulasaran jenazah pasien Covid-19. Mengingat di beberapa daerah juga sempat ada pro dan kontra terkait penyemayaman jenazah pasien Covid-19.

Advertisement

“Di beberapa tempat kan ada pemakaman jenazah pasien Covid hanya dilakukan oleh petugas dengan APD lengkap. Disini saya menilai, masih minim edukasi terkait hal tersebut. Padahal, jenazah pasien positif Covid-19 sudah diberlakukan prosedur yang sesuai sebelum dimakamkan atau dikirim ke rumah duka. Ditutupi plastik juga itu kan untuk meminimalisir terjadinya penularan dari jenazah,” ujarnya.

Sementara itu, Rektor Universitas Islam Raden Rahmad (UNIRA) Malang, Hasan Abadi mengapresiasi atas terselenggaranya kegiatan pelatihan tersebut di kampus yang ia pimpin. Terlebih untuk dapat membangun sinergitas antara NU dengan pihak kampus.

“Ini menjadi peluang kami dari pihak kampus untuk bisa bersinergi dengan NU sebagai ormas dan institusi kesehatan dalam hal ini RS Wava Husada dan juga tentunya bersama masyarakat untuk bersama mencegah penyebaran Covid-19. Karena memang dalam hal ini kita tidak bisa jika hanya mengandalkan Pemerintah. Semua masyarakat dari berbagai golongan harus bisa bersinergi melawan Covid-19,” pungkasnya. (iki/yan)

 

Advertisement
Advertisement
Click to comment

Tinggalkan Balasan

Terpopuler

Lewat ke baris perkakas