Pemerintahan

Pandemi Covid-19, Bupati Malang Yakin Angka Kemiskinan Turun

Diterbitkan

-

Pandemi Covid-19, Bupati Malang Yakin Angka Kemiskinan Turun

Memontum Kota Malang – Bupati Malang, HM Sanusi berkeyakinan bahwa prosentase kemiskinan di Kabupaten Malang bisa turun, meskipun roda perekonomian tengah jalan di tempat atau bahkan terancam merosot terdampak Coronavirus Disease 2019 (Covid-19) ini. Hal itu disampaikan Sanusi saat ditemui usai mengikuti rapat paripurna di Gedung Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kabupaten Malang, Selasa (21/4/2020) siang.

Menurut Sanusi, keyakinannya tersebut didasari adanya beberapa bantuan yang diberikan kepada maysarakat Kabupaten Malang di tengah pandemi Covid-19 ini. Baik bantuan berupa sembako maupun bantuan berupa pembebasan retribusi atau pembebasan tarif PDAM.

“Kalau kemiskinan, kita upayakan tetap pada target. Karena kebutuhan mereka (masyarakat) kita upayakan untuk bisa dibantu semua. Retribusi kita bebaskan, PDAM sudah kita bebaskan dan bantuan sudah kita salurkan. Ditambah lagi nanti juga akan ada bantuan dari Kemensos sebesar Rp 600 ribu,” ujar Sanusi.

Lebih lanjut Sanusi mengatakan, di tahun 2019 prosentase kemiskinan di Kabupaten Malang adalah 9,3 persen. Dan ia berharap, di tengah pandemi Covid-19 ini, target Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Malang untuk menurunkan angka kemiskinan tidak terpengaruh.

“Untuk tahun 2019 ini kan prosentasenya 9,3 persen, dan di tahun 2020 ini saya berharap bisa turun satu digit dan bisa menyentuh angka 8 persen. Ya kita lihat saja nanti bagaimana kondisinya, tapi saya berkeyakinan bahwa angka kemiskinan bisa turun,” pungkas Sanusi.

Advertisement

Sebelumnya, Kepala Bappeda Kabupaten Malang, Tomie Herawanto mengatakan, meskipun telah mengalokasikan sejumlah bantuan sosial (Bansos), Tomie mengatakan, pertumbuhan ekonomi masih dimungkinkan turun, bahkan hingga ke level yang lebih rendah.

“Bisa jadi akan kurang dari itu setelah terkoreksi di akhir tahun nanti. Prediksi dari pusat dampaknya akan berlangsung sampai Bulan Oktober, artinya kami (Pemda) harus mempersiapkan skenario sampai enam bulan kedepan,” ujar Tomie.

Untuk diketahui, untuk mengatasi pandemi Covid-19, Pemkab Malang telah menyiapkan anggaran sebesar Rp 112 Miliar. Bupati Malang, HM. Sanusi menjelaskan, dana tersebut berasal dari realokasi dan refocussing APBD 2020 sebesar Rp 22 miliar dan berasal dari sisa lebih pembiayaan anggaran tahun berkenaan (SILPA), dana darurat, dan belanja tidak terduga sebesar Rp Rp 90 Miliar. (iki/yan)

 

Advertisement
Advertisement
Click to comment

Tinggalkan Balasan

Terpopuler

Lewat ke baris perkakas