Pemerintahan

Pasca Kunjungan ke Spanyol, Sanusi Bakal Adopsi Kanjuruhan Seperti Santiago Bernabeu

Diterbitkan

-

Bupati Malang HM Sanusi. (Sur)
Bupati Malang HM Sanusi. (Sur)

Memontum Malang – Pasca kunjungannya hampir sepekan ke Spanyol Bupati Malang Drs HM Sanusi MM dengan misi utamanya untuk studi banding pengembangan stadion Kanjuruhan Kepanjen.

Dikatakan Sanusi, selama di Spanyol, pihaknya mengunjungi markas Real Madrid, Santiago Bernabeu, dan ke Catalunya, tepatnya Camp Nou yang menjadi kandang Barcelona.

“Nanti, stadion Kanjuruhan itu bukan hanya tempat olahraga saja. Jadi aktifnya bukan hanya lagi ketika ada pertandingan tapi juga akan menjadi tempat pariwisata,” terang Sanusi Sabtu (7/3/2020) siang.

Selain itu, kedepan Stadion Kanjuruhan bakal disulap seperti Santiago Bernabeu dan Camp Nou dengan penambahan beberapa fasilitas.

“Kami segera bicarakan dengan dinas-dinas terkait nantinya,” tandasnya.

Advertisement

Disisi lain, alumni Ponpes Raudlatul Ulum Ganjaran Gondanglegi ini menjelaskan,di Spanyol tepatnya Camp Nou yang menjadi kandang Barcelona. Masyarakat sana terlihat tertip.

“Masyarakat disana sangat tertib, jika lihat pertandingan mereka memarkir kendaraannya jauh. Budaya jalan kaki hingga 500 m kayak sudah biasa,” ulasnya.

Lepas dari itu, Sanusi juga menjelaskan beberapa keberhasilan dirintya selama menjabat Bupati Malang hingga tahun 2021 kedepan.Satu diantaranya mengenai penurunan angka stunting.

“Dari kisaran angka 16 % lebih, saat ini mencapai 12,6 %,” ungkapnya.

Menurutnya, saat ini angka stunting di Kabupaten Malang mencapai mencapai 12,6 % dari 36.000 anak, atau sekitar 17.000 anak.

Advertisement

“Dari Jumlah tersebut, kami berharap bisa diturunkan lagi. Kalau bisa jadi 6 % lah,” jelasnya.

Selanjutnya dia berharap, Organisasi Perangkat Daerah (OPD) di lingkungan Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Malang bisa bersinergi dan melakukan terobosan baru agar dapat menekan angka stunting tersebut.

“Ada beberapa langkah. Pertama, anak yang stunting kita deteksi berapa jumlah sebenarnya. Baru kita lakukan tindakan. Kalau kurang gizi, kita tambah beri makanan gizi. Kalau karena air minum yang tidak memenuhi syarat, kita benahi. Tergantung diagnosanya untuk proses terapi,” terangnya.

Dengan begitu, ia mengintruksikan Dinas Kesehatan (Dinkes) Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Malang untuk giat melakukan pendataan dan pemeriksaan pada bayi yang lahir ataupun yang belum lahir.

“Saat ini kami sudah bisa mendata secara langsung. Bisa dilihat dari lingkaran pergelangan tangan jika bayi sudah lahir. Jika belum juga bisa dideteksi sejak dini. Kalaupun ada Dinkes harus ambil tindakan,” pungkasnya. (Sur/oso)

Advertisement

 

Advertisement
Click to comment

Tinggalkan Balasan

Terpopuler

Lewat ke baris perkakas