Pemerintahan

Pemkab Malang Gandeng UB, Kaji Kawasan Ekonomi Khusus Singhasari

Diterbitkan

-

KERJASAMA : MoU antara Pemkab Malang dan UB terkait KEK Singhasari. (rhd)

Memontum Malang – Peran akademisi dalam kontribusi pembangunan daerah sangat diperlukan. Terutama terkait perencanaan, kajian, dan evaluasi suatu program yang dikembangkan. Dalam hal ini peran program Pascasarjana Universitas Brawijaya (UB) pada program Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Singhasari dan sekitarnya, yang telah lolos final.

Sebelumnya, ada 12 wilayah KEK yang mengikuti seleksi nasional, hingga akhirnya 3 wilayah lolos seleksi. Dimana Kabupaten Malang menjadi finalis yang siap dengan wilayah 200 hektar sebagai target KEK Singhasari yang dipusatkan di Singosari, Kabupaten Malang.

GAYENG : Diskusi dan paparan kajian KEK Singhasari. (rhd)

GAYENG : Diskusi dan paparan kajian KEK Singhasari. (rhd)

“Peran akademisi dalam kajian sangat dibutuhkan semua pihak, termasuk Pemkab Malang ketika terpilih program KEK nya. Jika suatu daerah memiliki KEK, maka semua aktivitas ekonomi masyarakat bisa tersentral dan terintegrasi. Ide briliant, tetapi tidak sesederhana yang dibayangkan. Maka perlu kajian dari akademisi, salah satunya keterlibatan UB,” jelas Wakil Direktur 1 Pasca Sarjana UB, Dr Fadillah Putra, SSos, MSi., MPaff,

Salah satu implementasi terkait konektivitas akses, bentuk komunikasi dan sosialiasi, dampak sosial masyarakat sekitar dan keterlibatannya, kajian riset produk, marketing, dan ekonomi, dan lainnya. Semua harus dipersiapkan matang mewujudkan mimpi KEK tersebut.

“Salah satunya masalah lingkungan dan gender. Ketika KEK dikembangkan, apakah nanti ada polusi yang akan muncul, apakah kemacetan akan lebih parah, dan lainnya. Jadi kami ingin melihat sampai sejauh mana implikasi-implikasi negatif itu sudah diantisipasi oleh Pemkab Malang. Jadi sifatnya perguruan tinggi ini bukan dalam konteks menolak, tapi kita melihat mana yang kurang, maka kita akan masuk di situ untuk melayani dan memberikan saran,” bebernya.

Sementara itu, Kepala Badan Perencanaan dan Pengembangan Daerah (Bappeda) Kabupaten Malang, Tomie Herawanto, mengatakan, sebenarnya dari sisi apa yang direncanakan dan apa yang akan nantinya dikembangkan di dalam KEK, Pemkab Malang sudah siap. Hanya saja sekarang tinggal menunggu turunnya PP sebagai regulasi penetapan KEK Singosari.

Advertisement

“Pemkab Malang menggandeng Universitas Brawijaya (UB) untuk turut mengembangkan KEK dari sisi keilmuan,” terang Tomie, saat menghadiri acara Guest Lecture Series di gedung Pasaca Sarjana UB, Rabu (3/7/2019) siang.

Disampaikan Tomie, Pemkab Malang akan mengembangkan KEK yang di dalamnya di fokuskan pada tiga zona, yakni pariwisata, teknologi informasi, dan industri kreatif. Oleh karenanya, untuk mengimplementasikan apa yang ada di dalam KEK tersebut dibutuhkan keterlibatan dari berbagai pihak, termasuk peran perguruan tinggi dalam hal ini UB.

“Kebetulan lokasi KEK ini berdekatan dengan lahan UB Forest, sehingga tidak ada salahnya jika kita bekerjasama. Kami ingin mengemas KEK ini bersama UB dari sisi keilmuan, sekaligus bagaimana keterlibatan UB nantinya dalam pengabdian masyarakatnya bersama masyarakat untuk mengembangkan KEK di daerah bersinggungan,” bebernya.

Dalam pengembangannya nanti akan banyak alumni UB yang akan dilibatkan, agar pengembangan dari sisi pariwisata yang dikolaborasikan dengan IT dan industri kreatif tersebut bisa menjadi satu kesatuan. Sehingga tidak hanya berkembang di skala nasional tetapi juga internasional. (rhd/oso)

 

Advertisement
Advertisement
Click to comment

Tinggalkan Balasan

Terpopuler

Lewat ke baris perkakas