Kabar Desa
Pertahankan Zona Hijau, Kecamatan Gedangan Terapkan PSBB
Memontum Malang – Untuk mempertahankan wilayahnya tetap masuk zona hijau dari wabah Covid-19, Kecamatan Gedangan, Kabupaten Malang melakukan pembatasan sangat ketat bagi siapapun yang akan ke luar masuk wilayah tersebut.
Hal itu dengan didirikannya Posko di delapan desa wilayah ujung selatan Kabupaten Malang ini. Sejumlah warga desa yang tercatat selaku relawan Covid-19 melakukan penjagaan di pos masing-masing selama 24 jam.
Camat Gedangan Yateno SH menjelaskan, untuk wilayah Kecamatan Gedangan yang masuk zona hijau, segala sesuatunya masih berjalan dengan baik.
“Teman-teman Kepala Desa dan Muspika tetap semangat dengan berbagai upaya mempertahankan wilayah ini tidak jadi zona merah,” terang Yateno, Rabu (20/5/2020) siang.
Yateno juga berharap, untuk wilayah lain yang saat ini masuk zona merah bisa segera pulih kembali ke zona hijau. “Mudah-mudahan PSBB ini tidak berkelanjutan menjadi diperpanjang dan cukup sampai batas waktu yang ditentukan, ” ulasnya.
Pihaknya juga sudah bagi-,bagi ribuan masker dengan sasaran pasar Gedangan,depan kantor Kecamatan termasuk kepada sejumlah petugas.
“Kami akan bagikan kembali masker bersamaan dengan acara pemantauan bersama Polsek Gedangan. Bersamaan dengan itu juga akan melakukan pengecekan beroperasinya kendaraan khususnya untuk jenis roda dua.
“Untuk yang berboncengan sepeda motor, harus sesuai aturan, selain bukan anak atau isteri,mereka harus diingatkan. Hal itu sesuai yang tertera dalam aturan PSBB, ” ulasnya kembali.
Lepas dari itu, pihaknya bersama Sejumlah unsur masyarakat yang terdiri dari Tokoh Agama,masyarakat dan Muspika juga menyaksikan life dari Unisma yang disampaikan para petinggi Malang Raya. Hal itu dilakukan dalam doa bersama. Namun, karena keterbatasan tempat,acara itu hanya diikuti oleh sekitar 35 orang.
“Dengan situasi seperti ini,semuga usaha kita dengan lewat doa, kondisi ini segera pulih kembali, ” tandas Camat asal Kecamatan Sumberpucung ini berharap.
Disinggung mengenai penertiban pasar tradisional di Desa Gedangan,pihaknya bersama Pemerintah Desa terus melakukan sosialisasi dititik kawasan yang dominan dengan kerumunan.
“Pemerintah Desa bersama Muspika sudah sosialisasi yang intinya silahkan berjualan itupun harus ada batasan, ” imbaunya.
Juga disinggung mengenai pelaksanaan takbir keliling saat malam Idulfitri 1441 mendatang?Untuk takbiran tetap diadakan,tetapi tidak harus dengan keliling.
“Nanti kita pantau.Kami sudah koordinasi dengan Muspika dan akan melihat langsung situasi wilayah. Kami minta agar takbir keliling itu tidak dilakukan dan itu hanya dilakukan di setiap masjid dengan tetap jaga jarak.
“Dengan masih berlakunya PSBB ini semua penduduk harus taat aturan, ” pintanya.
Di sisi lain, mantan Sekwan DPRD Kabupaten Malang beberapa tahun lalu ini juga menegaskan, untuk
pelaksanaan salat id nanti juga sudah terbit kesepakatan bersama Muspika.
“Kami sepakat dengan ketua MUI, MWC NU juga ranting NU di setiap desa, untuk kegiatan keagamaan sebelum berlakunya PSBB itu tetap dilaksanakan, tetapi harus mengikuti aturan pemerintah seperti cuci tangan, penyemprotan masjid, gulung karpet, jaga jarak termasuk pakai masker, ” pungkasnya. (Sur/oso)
- Hukum & Kriminal4 minggu
Jalan Damai Dugaan Penganiayaan Terhadap Santri Tak Ada Solusi, Keluarga Korban Bersiap Lanjutkan Perkara
- Kabupaten Malang4 minggu
Plt Bupati Malang, Dirjen Ketenaga Listrik, PT PLN dan Anggota DPR RI Penyalaan Pertama Program BPBL
- Kabupaten Malang4 minggu
Diskominfo Kabupaten Malang Raih Penghargaan Kategori Video Kreatif di Ajang JPRA 2024
- Kabupaten Malang4 minggu
Dukung Ketahanan Pangan, Plt Bupati Malang Lakukan Gerakan Tanam Padi di Pakisaji
- Kabupaten Malang3 minggu
Panen Garam dan Launching Paduka Ganessa, Plt Bupati Malang Apresiasi Langkah Maju Maksimalkan Potensi
- Kabupaten Malang4 minggu
Hari Sumpah Pemuda, Plt Bupati Didik Serahkan Enam Penghargaan Kategori Pemuda Pelopor
- Hukum & Kriminal3 minggu
Dugaan Penganiayaan Santri, Penasehat Hukum Korban Desak Terlapor Diproses Hukum
- Kabupaten Malang3 minggu
Peduli Kesehatan Pegawai, Dinkes Kabupaten Malang Gelar Skrining Faktor Resiko PTM untuk ASN