SEKITAR KITA

Ridwan Hisjam Sambut Baik MoU BPH Migas dan PT Pindad

Diterbitkan

-

Anggota Komisi VII DPR RI, Ridwan Hisjam - Ridwan Hisjam Sambut Baik MoU BPH Migas dan PT Pindad
Anggota Komisi VII DPR RI, Ridwan Hisjam.

Tekan Kebocoran Subsidi BBM 20 Persen

Memontum Malang – Anggota Komisi VII DPR RI, Ridwan Hisjam, menyambut baik langkah kerjasama BPH Migas dengan PT Pindad (Persero). Anggota komisi yang mempunyai ruang lingkup dalam bidang energi, riset dan teknologi serta lingkungan hidup dan menjadi partner kerja dari Badan Pengatur Hilir Minyak dan Gas Bumi (BPH Migas), menilai bahwa memang diperlukan langkah-langkah penanganan serius dalam menghentikan kebocoran dana subsidi BBM hingga mencapai 20 persen.

“Dari total dana subsidi sebesar Rp 15 triliun, kebocorannya mencapai 20 persen. Padahal, BBM ini sendiri banyak digunakan masyarakat dan pelaku industri,” ujar Ridwan Hasjim, seusai mengikuti MoU BPH Migas dengan PT Pindad, Senin (16/11) tadi.

Dengan bentuk pengamanan diri yakni dipersenjatai, diharapkan kian efektif dalam minimalisir kebocoran. Termasuk, bisa meminimalisir kemungkinan terburuk yang terjadi saat di lapangan.

“Saya kira ini menjadi pengaman diri dan merupakan tugas dari BPH Migas, karena memang ranahnya,” ungkap politisi dari Partai Golkar ini.

Ridwan menambahkan, di seluruh daerah yang namanya BBM, itu satu harga yang di awali oleh BPH Migas. Tetapi, banyak orang di luar sana yang menginginkan cara yang tidak baik (mafia) dan harus segera dihentikan oleh BPH Migas.

Advertisement

“Memang sudah sewajarnya, para petugas lapangan dari BPH Migas, dipersenjatai dengan lengkap. Karena ini bukan bentuk gaya-gayaan saja. Tetapi untuk keselamatan dan meminimalisir para mafia dalam melakukan aksi,” tambahnya.

Dari pihak Komisi VII DPR RI sendiri, lanjutnya, sangat mendukung inisiatif dari BPH Migas, yang bisa mempersenjatai para petugas lapangannya. Sedangkan untuk PT Pindad (Persero) sendiri, didukung penuh agar sektor industrialnya bisa berkembang pesat pada target tahun 2024 mendatang.

“Ini memang harus disinergikan. Kita mendapatkan dana sebesar Rp 1 triliun, yang berasal dari iuran yang memang semestinya dapat dikelola dengan baik. Seperti pelaksanaan MoU ini,” ujarnya. (riz/sit)

Advertisement
Click to comment

Tinggalkan Balasan

Terpopuler

Lewat ke baris perkakas