Hukum & Kriminal
Seorang Ibu di Malang Diduga Bunuh Anaknya Lalu Gantung Diri Akibat Terbelit Utang Bank Titil

Memontum Malang – Ketenangan warga di Desa Donowarih, Kecamatan Karangploso, Kabupaten Malang, berubah menjadi geger, Jumat (21/07/2023) tadi. Itu karena, seorang perempuan yang teridentifikasi bernama Mujiati (33) dan anaknya berinisial A (3), ditemukan meninggal dunia di dalam rumah.
Mujiati ditemukan gantung diri di area dapur. Sementara anaknya, ditemukan meninggal dengan kondisi pergelangan tangannya tersayat. Akibat peristiwa itu, warga pun melaporkan kejadian ke Polsek Karangploso dan diteruskan ke Polres Malang. Sehingga, petugas kepolisian segera tiba di lokasi kejadian untuk melakukan olah TKP.
Menurut keterangan salah seorang warga, Joko Harupan, bahwa kejadian itu baru diketahui sekitar pukul 07.00. Peristiwa ini, diketahui atas kecurigaan warga karena kondisi rumah korban terlihat sepi atau tidak seperti biasanya.
“Awalnya sepi, tidak terdengar suara dari dalam rumah. Itu tidak seperti biasanya. Kondisi rumahnya terkunci. Sehingga, dilaporkan warga ke Pak RT hingga akhirnya dicongkel dari jendela,” ujarnya. Karena lubang jendelanya kecil, imbuhnya, akhirnya sempat meminta seorang anak untuk masuk melalui celah-celah jendela yang sudah dicongkel. “Saat masuk itu, lihat anaknya tergeletak di kamar dengan bersimpah darah. Sementara ibunya, gantung diri di dapur yang depan letter L itu,” tambahnya.
Baca juga :
Kondisi sang ibu asal Desa Banjarejo, Kecamatan Ngantang, Kabupaten Malang, itu sudah dalam kondisi tidak bernyawa. Sedangkan anaknya, ada di dalam kamar dengan pergelangan tangan bersimbah darah. “Dugaannya anak korban disayat nadinya, terus ibunya bunuh diri,” tambahnya.
Ditanya mengenai aksi nekad korban, Joko Harupan menduga ada kaitannya dengan utang oleh rentenir. Karena, korban sempat ditagih dengan cara kasar dibentak-bentak.
“Korban sering ditagih utang ke rumahnya. Saat nagih, itu marah-marah dan bentak. Semacam bank titil, tapi bukan Pinjol. Kemungkinannya dari itu, bisa jadi,” tambah Joko.
Ketua RT01, Ahmad Toyyib Fadillah, secara terpisah pun menduga aksi nekad itu karena jeratan utang dari rentenir yang menjadi penyebab meninggalnya ibu dan anak. Sehingga, sampai berbuat nekad.
“Dugaanya mungkin utang piutang dengan bank titil. Bank titil itu biasanya nagih sambil marah-marah. Kemarin itu masih nagih. Kalau gak dikasih, biasanya menunggu sampai malam,” kata Toyyib.
Sementara itu di lokasi, tampak Kasatreskrim Polres Malang, AKP Wahyu Rizki Saputro dan Kapolsek Karangploso, Iptu Bambang Subinanjar, juga terlihat memimpin olah TKP. Tim Inafis Polres Malang juga diterjunkan untuk melakukan identifikasi dua jenazah ibu dan anak. (gie)

-
Kabupaten Malang2 minggu
Bupati Malang Terima Penghargaan dari Gubernur Jatim sebagai Kabupaten Berpredikat ODF
-
Kabupaten Malang4 minggu
Rehabilitasi Gedung SD Negeri 2 Ngadas Rp 198 Juta ‘Disulap’ Jadi Pembangunan Pagar 30 Meter
-
Kabupaten Malang3 minggu
Awal Desember Ini Dinkes Kabupaten Malang segera Buka Rekrutmen BLUD
-
Kabar Desa4 minggu
Bahaya Terorisme, Ketua MUI Kabupaten Malang Dukung Penuh Pernyataan Kapolri
-
Kabupaten Malang4 minggu
SD Negeri 2 Ngadas juga Terima Proyek Rehabilitasi APBD-P 2022 Tapi Dikerjakan 2023
-
Kabupaten Malang4 minggu
Gempur Rokok Ilegal, Satpol PP dan Bea Cukai Manfaatkan Momen Sport Tourism Festival Taekwondo Beach
-
Kabupaten Malang4 minggu
Rehabilitasi Sarana Prasarana SDN 01 Permanu untuk Rehab Perpustakaan Tanpa Kerjakan Lantai
-
Kabar Desa4 minggu
Ketua PCNU Kabupaten Malang Dukung Kebijakan Kapolri Sikapi Kewaspadaan terhadap Ancaman Terorisme