Pemerintahan

Kopi Dampit Kabupaten Malang Tembus 45 Pasar Internasional

Diterbitkan

-

ASLI : Seorang petani Dampit saat petik Kopi. (sur)

Memontum Malang – Kopi asal Kabupaten Malang, mendapat pengakuan dunia. Itu dengan dikantonginya sertifikat sekitar 22 ribu petani kopi Dampit Kabupaten Malang.

Jajang Slamet Soemantri, penyuluh pertanian DTPHP Kabupaten Malang untuk Kecamatan Dampit menjelaskan,kopi Dampit mewakili nama besar kopi Kabupaten Malang yang populer dengan sebutan Amterdam (Ampelgading, Tirtoyudo dan Dampit).

Jajang mengatakan, tanaman kopi yang dominan robusta ini tumbuh dikawasan lereng Semeru dengan luas keseluruhan hingga mencapai 15 ribu hektar. Hal itu memiliki peluang dengan nama brand Dampit yang saat ini sudah menggauang di 45 negara.

“Selain dengan cita rasa yang sangat tinggi, kopi Dampit juga memiliki harga premium Lebih tinggi di tingkat nasional. Karena itu kopi Dampit layak dapat penghargaan, karena memiliki brand oleh exportir Pt Asal Jaya, ” terang Jajak.

Disinggung mengenai resep,tambah Jajak, Ia selalu bersinergisitas, baik itu pemerintah, pelaku usaha termasuk eksportir dengan saling bahu membahu, bagaimana meningkatkan pendapatan melalui sinergisitas pelatihan-pelatihan DTPHP sehingga mampu meningkatkan prosuksi dari 1 ton setiap hektar menjadi 1,2 ton.

Advertisement

Selanjutnya, juga melakukan pelatihan JMPE paska panen. Hal yang tak kalah penting, juga membangun sipikasi usaha, tidak hanya kopi,tetapi mampu ditopang dengan budidaya yang lain seperti jahe dan pisang, kelapa juga kandang kambing.

“Jadi teristrigrasi antara ternak,sehingga petani dapat efisiensi pengeluaran pupuk mengarah ke pupuk organik untuk pertanian berkelanjutan, ” ulas Jajang.

Selanjutnya, juga bangun kelembagaan usaha yakni kelompok tani yang mandiri yang mampu melayani kebutuhan anggotanya dan mampu menjual jasa dan barang.

“Jasa adalah ilmunya untuk dijual kepada para pendatang. Selanjutnya, barang adalah bibit maupun kopinya baik dalam bentuk mentah maupun dalam bentuk bubuk. Dan itu salah satu cara untuk memotivasi petani dalam berkelanjutan membangun perkebunan kopi, ” urai Jajang. (sur/oso)

 

Advertisement
Advertisement
Click to comment

Tinggalkan Balasan

Terpopuler

Lewat ke baris perkakas