Kabupaten Malang

Rakor Rembuk Stunting, Bupati Malang Ingatkan Kolaborasi Semua Pihak

Diterbitkan

-

BAHAS: Pelaksanaan Rakor Rembuk Stunting di Kabupaten Malang. (ist)

Memontum Malang – Bupati Malang, HM Sanusi, mengharapkan kolaborasi bersama berbagai pihak dalam menurunkan angka stunting di Kabupaten Malang. Hal ini ditegaskan bupati, saat membuka kegiatan Rapat Koordinasi (Rakor) Tim Percepatan Penurunan Stunting (TPPS) atau Rembuk Stunting Kabupaten Malang tahun 2024, Rabu (22/05/2024) tadi.

Bupati menjelaskan bahwa kegiatan ini adalah upaya untuk menurunkan jumlah kasus stunting di Kabupaten Malang. Karenanya, penurunan angka stunting menjadi salah satu program prioritas Nasional oleh Pemerintah Pusat.

Prevalensi kasus stunting tahun 2023, secara Nasional berdasarkan Survei Kesehatan Indonesia (SKI) berada pada angka 21,5 persen, sementara prevalensi kasus stunting di Provinsi Jawa Timur sebesar 17,7 persen.

“Semoga pertemuan dan dialog ini nantinya mampu memberikan dampak terhadap peningkatan indeks kesehatan masyarakat di Kabupaten Malang. Utamanya, dalam hal menekan jumlah kasus Balita dengan gangguan tumbuh kembang atau stunting,” kata Bupati Malang.

Pihaknya juga mengapresiasi pihak-pihak terkait, yang telah berperan aktif dalam penurunan angka stunting. “Melihat dari Bulan Timbang dalam kurun 5 tahun ke belakang, prevalensi stunting di Kabupaten Malang terus mengalami penurunan,” terangnya.

Advertisement

Baca juga :

Bupati juga menyampaikan, bahwa kasus-kasus stunting masih perlu menjadi perhatian dan kolaborasi bersama. Sebab, berdasarkan data jumlah kasus stunting yang dihitung melalui metode sampling lewat Survei Kesehatan Indonesia (SKI) pada tahun 2023 lalu, prevalensi kasus stunting di Kabupaten Malang masih berada pada angka 19,5 persen.

“Pentingnya kolaborasi dan sinergi antara Pemerintah Kabupaten Malang, kecamatan dan desa dalam menangani masalah stunting. Sebagaimana eksistensi Tim Percepatan Penurunan Stunting dari level kabupaten, kecamatan dan desa yang berperan penting menjadi garda terdepan dalam mengoptimalkan percepatan penurunan stunting hingga level paling dasar,” harapnya.

Pihaknya mengimbau kepada seluruh kecamatan di Kabupaten Malang, untuk terus meningkatkan kepedulian dan komitmennya dalam mendukung TPPS. Ditekankannya, bahwa peran lintas sektor Pemerintah Daerah dan Corporate Social Responsibility (CSR) untuk mendukung program percepatan penurunan stunting dapat dilakukan melalui 5 pilar strategis.

“Kabupaten Malang masih perlu untuk mengoptimalkan konvergensi program percepatan penurunan stunting mulai dari tingkat kabupaten, kecamatan, desa hingga tingkat keluarga, baik melalui intervensi spesifik maupun sensitif. Dimana kegiatan tersebut nantinya dapat dievaluasi melalui Mini Lokakarya Kecamatan yang langsung dipimpin oleh Camat, sehingga program dapat berjalan secara optimal,” urainya.

Advertisement

Bupati Malang juga mengajak agar manfaatkan forum ini dengan sebaik-baiknya untuk mencari solusi-solusi strategis guna mengatasi permasalahan stunting di wilayah masing-masing. “Ini menjadi tanggung jawab kita bersama sebagai pemerintah daerah untuk turut menyukseskan Program Percepatan Penurunan Stunting di Kabupaten Malang,” tambahnya.

Turut hadir dalam Rakor TPPS ini, Wakil Bupati Malang, Didik Gatot Subroto, Forkopimda Kabupaten Malang, Dinas Kesehatan, Ketua dan Ketua 1 TP PKK Kabupaten Malang, jajaran Kepala Perangkat Daerah Kabupaten Malang dan camat se-Kabupaten Malang. (sem/gie)

Advertisement
Click to comment

Tinggalkan Balasan

Terpopuler

Lewat ke baris perkakas