Hukum & Kriminal

Kisah Tragis Guru SD di Kota Malang yang Meninggal bersama Istri dan Anak, Tinggalkan Wasiat di Cermin Kamar

Diterbitkan

-

Memontum Malang – Kisah tragis meninggalnya keluarga Wahaf Effendi atau Pak Guru Wahab (44) warga Kecamatan Kedungkandang, Kota Malang, yang sehari-harinya tinggal di Desa Saptorenggo, Kecamatan Pakis, Kabupaten Malang, masih menyisakan tanda tanya. Apalagi, beberapa temuan terkait meninggalnya tiga orang dalam satu keluarga itu, juga berhasil ditemukan petugas Satreskrim Polres Malang.

Termasuk yang terbaru, tulisan atau wasiat yang ditulis di kaca rias dalam kamar. Tulisan itu, seolah ditujukan untuk satu putri mereka yang masih hidup, AKE (13). AKE merupakan saudara kembar RY, yang ikut meninggal bersama orang ibunya di kamar.

Baca juga :

“Di TKP, kami menemukan di kaca meja rias pesan yang tulisannya identik dengan buku agenda miilik WE (Wahab),” ujar Kasat Reskrim Polres Malang, AKP Gandha Syah Hidayat, kepada wartawan.

Adapun informasi tulisan tersebut, berbunyi ‘Kakak Jaga Diri, Papa, Mama, Adik pergi dulu. Nurut Uti, Kung, Tante dan Om. Belajar yang Baik. Uang Papa Mama untuk pemakaman jadi satu love you kakak-Papa’.

Seperti diberitakan sebelumnya, keluarga Wahaf Effendi atau Pak Guru Wahab, ditemukan dengan kondisi pergelangan tangan luka robek bersimbah darah, Selasa (12/12/2023) pagi. Sementara istri dan anaknya, Sulikhah (40) dan putrinya ARE (12), siswi kelas 7 SMP, sudah ditemukan meninggal dunia dengan mulut berbusa di atas tempat tidurnya. Wahab sendiri saat itu masih hidup dan sempat dilarikan ke RS Dr Munir. Namun karena sudah banyak kehilangan darah, Wahab akhirnya meninggal dunia. (gie)

Advertisement
Advertisement
Click to comment

Tinggalkan Balasan

Terpopuler

Lewat ke baris perkakas